Intelektual Muda Riau di Malaysia ”Tantang” Kaum Milenial Lahirkan Karya Tulis

Intelektual Muda Riau di Malaysia ”Tantang” Kaum Milenial Lahirkan Karya Tulis

Foto bersama usai diskusi akhir tahun yang digelar potretnews.com, Sabtu (28/12/2019).

Sabtu, 28 Desember 2019 17:36 WIB
Ishar D

PEKANBARU, POTRETNEWS.com – Sejumlah mahasiswa di Pekanbaru ”ditantang” melahirkan karya tulis bermutu jika ingin dikenang oleh generasi mendatang.

Tantangan itu disampaikan intelektual muda Riau yang berdomisili di Malaysia, Tengku Syed Ariev Assegaf tatkala menjadi pembicara pada Diskusi Akhir Tahun 2019 yang digelar Koran Online potretnews.com, di Pekanbaru, Sabtu (28/12/2019).

Diskusi bertema ”Saat Copy Paste dan Forward Jadi Tren, Budaya Menulis pun Terancam Tinggal Kenangan” seakan menjadi forum tanya jawab mengenai fenomena copy paste dan forward.

”Munculnya copy paste dan forward antara lain disebabkan menurunnya semangat kaum milenial untuk membaca karya bermutu dan belajar menulis. Mereka seperti asyik dan larut membagi-bagikan informasi atau karya orang lain padahal info tersebut masih perlu diuji kebenarannya” kata dia.

Pria yang akrab disapa Ariev, mengingatkan para peserta yang berasal berbagai perguruan tinggi agar tetap memelihara tradisi membaca dan menulis. Tidak sekadar itu, dia mengajak kaum milenial untuk senantiasa menelurkan ide-ide kreatif serta percaya diri menyampaikannya dalam pelbagai kesempatan.

”Anak muda itu enggak boleh ragu. Harus percaya diri. Hindari mengucapkan kata ’mungkin’ atau ’kira-kira’. Dari sekarang biasakan berpikir dengan terukur dan komprehensif,” tandasnya.

Senada dengan Ariev, tokoh muda Riau yang diminta penyelenggara menjadi ”pemantik” dalam diskusi itu, Tatang Yudiansyah mendorong mahasiswa semakin rajin menulis agar orang tahu kita pernah hidup di masa lalu.

”Menulis itu mudah, tapi mengapa kesannya seperti sulit? Karena kita tidak pernah mempunyai nyali untuk memulainya,” ujar pria yang saat ini dipercaya sebagai Wakil Ketua Komisi Informasi (KI) Riau, itu.

Meski demikian, Tatang yang semasa mahasiswa pernah menjadi pemimpin umum/pemimpin redaksi koran kampus, mengingatkan agar karya tulis mengedepankan adab dan etika.

Sebelumnya, dalam pengantar diskusi, Direktur potretnews.com, Mario Abdillah Khair mengatakan, alas pikir dilaksanakannya kegiatan ini karena prihatin dengan makin menurunnya minat kaum milenial dalam menulis.

”Sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap kaum milenial, maka kami menyelenggarakan diskusi dan diklat penulisan berita singkat layak siar yang pesertanya adalah mahasiswa yang kami pilih dan syaratnya harus mempunyai minat kuat dalam menulis,” ujar dia.

Menurut Mario, mahasiswa yang menjadi peserta pada event akhir tahun ini berasal dari Universitas Islam Negeri (UIN) Suska, Universitas Islam Riau, dan Universitas Lancang Kuning (Unilak).

Salah seorang peserta, Tahnia K dari UIR mengapresiasi diskusi dan diklat yang diselenggarakan potretnews.com karena berhasil mengundang pembicara berkompeten.

”Kedua pembicara memberi pencerahan untuk menumbuhkan minat menulis dari generasi muda. Setelah mendengar ’testimoni’ dari beliau (pembicara, red) berdua, ternyata menulis itu sangat penting,” ujarnya.

Saat simulasi menulis siaran pers, peserta antusias membuat berita tentang diskusi dan diklat yang sedang berlangsung, dengan judul dan lead yang beragam. Hasilnya, seluruh peserta telah memiliki kemampuan dasar menulis siaran pers. ***

Kategori : Pekanbaru, Umum
wwwwww