Tiket Pesawat Rute Penerbangan Domestik Kelewat Mahal, Menteri Perhubungan: Itu Bukan Urusan Saya…

Tiket Pesawat Rute Penerbangan Domestik Kelewat Mahal, Menteri Perhubungan: Itu Bukan Urusan Saya…

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (CNBC)

Selasa, 18 Juni 2019 09:41 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kembali angkat bicara mengenai harga tiket pesawat. Kali ini, dia menyebut bahwa tiket pesawat bukan menjadi urusannya. Mantan Dirut PT Angkasa Pura II (Persero) ini menegaskan bahwa persoalan harga tiket pesawat sepenuhnya menjadi tanggung jawab maskapai penebangan domestik, baik itu Garuda Indonesia Group maupun Lion Air Group.

”Tiket itu bukan urusan saya. Jadi urusan dari airline-nya," tegas Budi Karya saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/6/2019).

Budi Karya menegaskan, otoritas perhubungan selama ini hanya mengatur tarif batas atas dan batas bawah. Maskapai pun diwajibkan mengikuti aturan tersebut sebelum menetapkan tarif tiket pesawat. "Saya urusannya atas dan bawah," tegas Budi Karya.

Pernyataan Budi Karya ini merespons pertanyaan awak media mengenai harga tiket maskapai untuk rute penerbangan domestik masih kelewat mahal. Tak hanya netizen, kepala daerah pun mulai mengeluhkan harga tiket pesawat yang tak kunjung turun.

Terkini, seperti dikutip detikcom, Senin (17/6/2019), Gubernur Riau Syamsuar sampai-sampai mengeluarkan keluh kesahnya kepada pemerintah pusat atas mahalnya harga tiket pesawat untuk rute Pekanbaru-Jakarta.

Bahkan, untuk menghemat biaya perjalanan dinas, Syamsuar berkeinginan melakukan transit di luar negeri sebelum ke Jakarta. Hal itu dilakukan karena biaya penerbangan ke luar negeri lebih murah ketimbang rute domestik.

Keluhan Gubernur Riau Syamsuar mengenai mahalnya harga tiket pesawat disampaikan langsung oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat Pemerintah Provinsi Riau Muhammad Firdaus.

Sepekan sebelum Lebaran, Syamsuar dan sejumlah kepala dinas melakukan kunjungan kerja di Jakarta. Ketika ingin kembali ke Riau, mereka pun tercengang karena mendapati harga tiket yang mahal.

”Nah saat akan kembali, penerbangan sudah terbatas. Harga tiket yang ditawarkan untuk Jakarta ke Pekanbaru mencapai Rp 6 juta per orang," katanya.

Imbas dari tingginya harga tiket tersebut, sambung Firdaus, sejumlah kepala dinas pun berinisiatif menempuh jalur penerbangan Jakarta ke Padang. Dari Padang menuju ke Pekanbaru, akhirnya ditempuh melalui jalur darat.

”Itu kan harga tiketnya dari Jakarta ke Padang saat itu sudah mencapai Rp4 juta lebih. Tetapi karena kondisi tak ada pilihan lain, sehingga kepala dinas terpaksa naik pesawat dari Jakarta ke Padang," kata Firdaus.

Menurut dia, bisa jadi saat itu memang kondisinya menjelang Lebaran sehingga harta tiket lumayan mahal. Walau demikian kondisi harga tiket saat ini juga dianggap masih mahal dibanding melakukan transit ke Malaysia atau Singapura.

Maka dari itu, Pemerintah Provinsi Riau berencana mengajukan permohonan ke pemerintah pusat untuk mendapatkan izin agar dapat melakukan perjalanan dinas tujuan ke Jakarta bisa menempuh alternatif lain lewat negeri jiran.

”Saya rasa secara resmi akan menyuruti pemerintah pusat terkait permohonan izin transit ke luar negeri. Pertimbangannya demi efisiensi anggaran, karena dari transit harga bisa lebih menghemat," jelasnya. ***

Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Ketika Menhub Merespons Persoalan Tiket Pesawat di Riau"

Editor:
Akham Sophian
Kategori : Pemerintahan
wwwwww