Home > Berita > Riau

Bupati Alfedri Hadiahkan Tanjak Siak untuk Presiden Kolombia Ivan Duque Marquez

Bupati Alfedri Hadiahkan Tanjak Siak untuk Presiden Kolombia Ivan Duque Marquez

Bupati Alfedri menghadiahkan tanjak khas Siak kepada Presiden Kolombia Ivan Duque Marquez. (ISTIMEWA)

Rabu, 08 Mei 2019 21:48 WIB
Sahril Ramadana
KOLOMBIA, POTRETNEWS.com  - Bupati Alfedri menghadiahkan Tanjak khas Siak kepada Presiden Kolombia Ivan Duque Marquez. Tanjak diberikan usai menjadi pembicara di Forum Hutan Tropis Dunia 2019 di Bogota Kolombia, Selasa (7/5/2019). Ditemani Deputi Badan Restorasi Gambut (BRG) RI, Alfedri mempresentasikan tentang Siak  Kabupaten Hijau di sana. Selain itu dihadapan pemimpin dunia dan sejumlah menteri, Alfedri juga memaparkan tinjauan pendekatan Jurisdictional Approach-Green District Of Siak.

Bupati Alfedri diundang sebagai pembicara di Bogota Kolombia karena Kabupaten Siak dianggap berhasil mengurangi deforestasi dengan berbagai program kegiatan diantaranya konservasi dan restorasi lahan gambut, penanganan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan, pengembangan ekowisata, pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan varietas bernilai ekonomi ramah gambut di lahan TORA, sehingga Alfedri dipercayakan mewakili negara-negara tropis di Asia tenggara dalam forum tersebut.

Alfedri memulai presentasinya dengan memperkenalkan Provinsi Riau sebagai ‘rumah’ dari lahan gambut terluas di Indonesia. Beberapa tahun belakangan kata Alfedri, Provinsi Riau mengalami banyak tantangan dalam kebijakan tata kelola lahan, terutama karena tibanya musim kering yang menyebabkan kebakaran.

“Siak sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Riau, memiliki komitmen terhadap pembangunan hijau, dengan luas wilayah gambut mencapai  57 persen dari total wilayah atau diperkirakan luasnya sepadan dengan 3 kali luas wilayah Ibukota Bogota, dan 21 persennya merupakan lahan gambut dengan kedalaman 3-12 meter,” kata Alfedri.

Komitmen tersebut kata Alfedri diwujudkan dengan menerbitkan regulasi Peraturan Bupati tentang Siak Hijau, yang memuat pengaturan zona tata ruang untuk konservasi, perkebunan, industri dan pemukiman. Peraturan tersebut saat ini sedang diterjemahkan menjadi Roadmap Siak Hijau yang akan menjadi payung untuk berbagai kebijakan pembangunan di Kabupaten Siak kedepan.

“Komitmen Siak Hijau juga didukung oleh masyarakat sipil dan NGO yang tergabung dalam koalisi ‘Sedagho Siak’, yang komit memberikan segala bentuk dukungan teknis yang dibutuhkan," kata dia.

Tidak hanya itu, tujuh perusahaan yang difasilitasi oleh CORE saat ini juga sudah menunjukkan ketertarikannya untuk mendukung rencana Siak Hijau kedepan, diantaranya Musim Mas, Cargil, Neste, GAR, Pepsico, Unilever dan Danone. Para perusahaan ini menyatakan bahwa kerja gotong royong bisa mendukung implementasi komitmen NDPE yang lebih efektif, khususnya pada 4 topik utama yakni deforestasi, restorasi gambut, dukungan pada pekebun dan HAM.

Dalam inisiatif Siak Hijau, lanjut Alfedri, komitmen swasta dan upaya kolaborasinya untuk empat pilar tersebut akan diteruskan dengan dokumen pembangunan Siak Hijau dan proses pengambilan keputusan multipihak yang melibatkan pemerintah dan masyarakat sipil.

“Model gotong royong untuk visi Siak Hijau kedepannya dapat ditularkan pada kabupaten dan kota lainnya di Indonesia, melalui jejaring Lingkar Temu Kabupaten,” kata pria yang saat ini aktif menjabat sebagai Sekretaris Jenderal LKTL itu.

Dalam kesempatan itu, Alfedri juga memanfaatkan untuk mempromosikan budaya lokal dan nilai-nilai kearifan masyarakat melayu Siak yang amat menghormati alam lingkungan, sebagai bagian tak terpisahkan dalam satu kesatuan ekologis manusia dan alam. Alfedri juga berkesempatan berbincang-bincang dengan Presiden Kolombia Ivan Duque Marquez, sekaligus menyerahkan tanjak Siak sebagai cinderamata khas orang Melayu Siak.

“Terimakasih atas pemberian yang berkesan ini, tanjak Siak dari Indonesia,” kata Presiden Ivan Duque Marquez sambil memperagakan tanjak Siak yang diberikan untuknya saat didaulat memberikan sambutan.

Ucapan terimakasih pemimpin negara berjuluk Los Cafeteros tersebut disambut Alfedri dengan menyilangkan tangan tanda memberi salam sambil berdiri dari kursi tempat duduknya. Kolombia kata Presiden Ivan, memiliki komitmen dan kebudayaan yang sama kuat seperti halnya dengan Siak dalam menjaga dan menghormati alam lingkungan.

Kisah sukses menekan angka kejadian kebakaran hutan dan lahan, serta kemajuan program Siak Hijau yang memukau para peserta konvensi lingkungan hidup dunia itu, membuat Indonesia mendapatkan kepercayaan untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Tropical Forest Alliance (TFA) Internasional Tahun 2020 mendatang, dengan rencana agenda kunjungan peserta ke Kabupaten Siak untuk melihat implementasi Siak Hijau yang tengah berjalan.

“InsyaAllah kita siap menerima kunjungan para pemimpin negara dan pemangku kepentingan, malah saya tadi menawarkan Kota Pekanbaru sebagai tuan rumah, karena juga tidak begitu jauh dari Kabupaten Siak,” kata Alfedri. (rls)

Kategori : Riau, Siak, Umum
wwwwww