Home > Berita > Siak

Berikut Program PT Kimia Tirta Utama yang Berhasil Menyentuh Masyarakat di Siak

Berikut Program PT Kimia Tirta Utama yang Berhasil Menyentuh Masyarakat di Siak

Panen perdana budidaya ikan lele Kampung Kuala Gasib oleh Kelompok Tani Rukun Makmur dengan PT KTU.

Rabu, 24 April 2019 18:06 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com - PT Kimia Tirta Utama (KTU) menancapkan komitmennya untuk menjalankan program-program pengabdian masyarakat. Tak hanya menyentuh lingkungan, namun juga dunia pendidikan dan ekonomi masyarakat. Bahkan di tahun 2018 lalu, Education and Social Engagement Departement PT KTU Slamet Riyadi telah bekerja keras memperkenalkan dan meningkatkan kesadaran akan bahaya kebakaran hutan dan lahan di kalangan para siswa di dua sekolah, yakni di SDN 1 dan 1 SMP di Siak.

Slamet Riyadi mengatakan, program itu diperkenalkan dengan tujuan meningkatkan rasa inisiatif masyarakat tentang konsep bebas kebakaran. Bahkan untuk meningkatkan konsep itu, pihak PT KTU melibatkan masyarakat diberbagai kegiatan dan membentuk program Sekolah Sadar Api.

"Ini kita lakukan agar siswa SD dan SMP tahu bagaiman dampak buruk hasil kebakaran. Maka itu kita ajak masyarakat dan anak sekolah berpartisipasi," kata Slamet, Rabu (24/4/2019).

Administratur PT KTU Achmad Zulkarnaen juga menyampaikan, dalam melaksanakan program Sadar Api itu, pihaknya tidak sendirian, tapi dibantu tim Kecamatan Koto Gasib, Kapolsek Koto Gasib, Danramil Koto Gasib serta masyarakat di Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak.

”Memang agak sulit mengingatkan kesadaran masyarakat agar tidak menerapkan praktik pembakaran saat membersihkan lahan. Dari sana lah kami berpikir, mungkin cara yang terbaik adalah dengan mendidik para generasi penerus yaitu anak anak,“ kata Achmad Zulkarnaen.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/24042019/potretnewscom_fvd89_1543.jpg
Para petani terlihat semangat menimbang lele hasil panen.

Hal ini dilakukan untuk program jangka panjang agar praktik pembebasan lahan dengan cara membakar yang di lakukan oleh orang tua murid, bisa disampikan para anak didik betapa bahayanya dampak dari membakar lahan tersebut.

"Kita tak dipungkiri, jika seorang ayah mungkin akan lebih mendengarkan apa yang dikatakan oleh anak-anaknya dibandingkan mendengarkan kata orang lain, ujarnya.

Perlu diketahui, selain membuat program itu, PT KTU juga sudah mendirikan Taman Baca di Desa Kuala Gasib, Kecamatan Koto Gasib. Di taman itu sudah ada sekitar 2000 buku bacaan dari berbagai judul. Para siswa juga sudah sering memfaatkan taman baca ini untuk meningkatkan pengetahuan mereka.

Kemudian, PT KTU juga sudah bekerja sama dengan koperasi Rimba Mutiara Kuala Gasib untuk mengajak masyarakat setempat membentuk kelompok Tani Rukun Makmur dengan program pemberdayaan ternak ikan lele di Kampung Kuala Gasib.

Kelompok tani ternak lele itu beranggotakan 22 orang. Selain itu PT KTU juga bekerjasama dengan PPL Dinas Perikanan Siak  melakukan program ternak ikan lele sebanyak 30.000 bibit.

Program ini sangat membantu dan mengedukasi masyarakat agar beralih dari bercocok tanam dengan tidak membakar tapi di ajari untuk bertenak ikan lele dengan hasil cukup besar dan menjanjikan.

Dan hasilnya, pada panen perdana ternak lele yang dilakukan Selasa 23 April 2019 kemarin, Kelompok Tani Rukun Makmur berhasil menghasilkan 3 ton ikan lele.

Selain itu, PT KTU juga telah bekerjasama dengan kelompok Tani Jagung Manis Pemuda Pangkalan Pisang, Kecamatan Koto Gasib beranggotakan 12 orang. Mereka menanam jagung manis dengan memanfaatkan lahan dengan cara tidak membakar lahan.

Melalui program kerja sama ini, pada panen perdana sudah menghasilkan jumlah 30 Kg. ***

Kategori : Siak, Umum
wwwwww