Saat Pasukan Kostrad dengan Peralatan Seadanya Berjibaku Siang dan Malam Padamkan Api Kebakaran Hutan dan Lahan di Rupat

Saat Pasukan Kostrad dengan Peralatan Seadanya Berjibaku Siang dan Malam Padamkan Api Kebakaran Hutan dan Lahan di Rupat

Pasukan Kostrad yang tergabung dalam Tim Satgas Karhutla Riau, melakukan pemadaman dan penyekatan api karhutla di lahan tanah gambut malam hari di Jalan Kampung Baru, Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (26/2/2019)/KOMP

Kamis, 28 Februari 2019 10:19 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Pasukan Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) memang tak sia-sia dikirim Mabes TNI untuk membantu pemadaman api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau. Pasukan ini tiba di Rupat, Ahad (24/2/2019) sore menjelang malam, sehari sebelumnya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto datang meninjau lokasi karhutla ke Bengkalis.

Keesokan harinya, mereka mulai melaksanakan operasi pemadaman api kebakaran lahan gambut di wilayah yang berbatasan dengan Malaysia itu. Mereka dibagi dalam beberapa tim, yang bergabung dalam Tim Satgas Karhutla Riau, yakni TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD dan masyarakat.

Salah satu tim yang berjumlah sekira 30 orang, mendirikan tenda penginapan di sekitar lokasi lahan terbakar di Jalan Kampung Baru, Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat. Tenda mereka bersebelahan dengan tenda penginapan petugas Manggala Agni dari Pekanbaru. Jarak tenda penginapan dari lahan terbakar sekitar satu sampai dua kilometer.

Pada Selasa (26/2/2019) malam sekitar pukul 20.00 WIB, kompas.com berkunjung ke tenda pasukan Kostrad. Mereka tinggal di tenda tanpa ada penerangan listrik. Hanya saja bermodalkan pencahayaan beberapa unit senter.

Rupanya, pasukan Kostrad tidak hanya melakukan pemadaman dan penyekatan api karhutla pada siang hari, tapi juga berjibaku di malam hari. Bahkan bisa dikatakan bekerja 24 jam, karena mereka membentuk regu yang secara bergantian memadamkan api.

Kompas.com mencoba mengikuti satu regu pasukan Kostrad yang berjumlah belasan orang melakukan pemadaman api di malam hari. Untuk menuju titik api, pasukan berjalan sekitar dua kilometer. Medan yang ditempuh yakni tanah gambut dan dipenuhi akar-akar pohon karet.

Pasukan Kostrad masuk ke lokasi bermodalkan alat penerangan berupa senter dan alat pengamanan lainnya. Lokasi pemadaman api malam itu terdapat di hutan, yang berbatasan dengan kebun karet masyarakat. Pemadaman dilakukan agar api tidak menjalar ke kebun karet masyarakat.

Pasukan tangguh ini didukung dengan satu unit mesin pompa air. Kemudian menyiram api yang ada di dalam gambut yang dalamnya sekitar dua sampai tiga meter.

Karena situasi malam, pasukan Kostrad tidak begitu jauh masuk ke dalam hutan dari kebun karet, yang berjarak sekitar sepuluh meter untuk menjangkau titik api, karena cukup berisiko. Malam itu mereka mematikan api yang ada di dalam gambut. Kabut asap cukup tebal di lokasi. Kiri kanan gelap.

Beruntung saja angin cukup kencang bertiup, sehingga asap tidak membuat mata perih. Sesekali api muncul ke permukaan gambut, karena beberapa kayu semak belukar sudah kering setelah sempat diguyur hujan sehari yang sebelumnya.

Pasukan kemudian menyiram air ke titik api dari jarak sekitar 10 meter. Kiri kanan hutan yang sudah terbakar. Pasukan tampak sangat berhati-hati. Karena di sekitar lokasi sudah banyak kayu yang tumbang akibat akarnya terbakar api.

Salah satu pemimpin regu tidak membolehkan pasukannya juga dari kelompok. Sebab selain situasi gelap, juga yang dihadapi adalah api. Sehingga, mereka bersama-sama memegang selang mesin pompa air untuk menyiram api.

Di lokasi pemadam sumber air terbatas. Beruntung ada tempat penampungan air dengan kapasitas 5000 ton. Kemudian air ditampung terlebih dahulu sebelum memadamkan api. Di lokasi itu memang ada beberapa embung berukuran kecil yang tampak sudah lama sekali digali.

Namun air di dalam sedikit dan sangat tidak cukup untuk memadamkan api di lahan yang terbakar dengan luas sekitar ratusan hektar itu. Setelah lebih kurang satu jam mematikan api, kemudian diganti lagi dengan regu lainnya. Pergantian pemadaman dilakukan hingga subuh.

Pemadaman api pada malam hari Komandan Sub Satgas Karhutla Kabupaten Bengkalis, Letkol Inf Timmy Prasetya Hermianto mengatakan, kegiatan yang dilakukan pasukan Kostrad pada malam hari juga berkaitan dengan penyekatan kepala api agar kebakaran tidak meluas.

”Sama seperti apa yang sudah kita laksanakan pada siang hari, bahwasanya kegiatan yang dilakukan pada malam hari berkaitan dengan melaksanakan penyekatan, melanjutkan hal yang belum selesai kita lakukan pada siang sampai sore hari," sebut Timmy saat berbincang, Rabu (27/2/2019).

Menurut Dandim 0303/Bengkalis ini, pemadaman yang dilakukan di malam hari untuk mempercepat mengurangi luasan lahan yang terbakar. Akan tetapi, pemadaman pada malam hari tidak sama dengan pemadaman di siang hari, karena gerakan tidak bisa terlalu leluasa seperti siang hari.

”Jadi kami tetap body system. Majunya pelan-pelan untuk melakukan penyekatan," terang Timmy. Dia mengungkapkan, teknik penyekatan yang dilakukan saat ini hasilnya kelihatan. Sehingga tidak lagi memburu titik api yang ada di tengahnya.

”Kalau pemadaman api dalam gambut yang ada di tengah lahan cukup sulit. Jadi sekarang kita membatasi pergerakan api. Dan penyekatan itu cukup efektif. Bisa kita cek di satelit bahwasanya sampai dengan pagi sampai dengan siang, itu bersih. Kalaupun ada asap, itu sisa-sisanya saja. Kan tidak mungkin kita memadamkan sampai mati betul. Karena ini kan gambut,” ujar Timmy.

Dia menambahkan, selain penyekatan api, pihaknya juga membantu kegiatan tugas kepolisian untuk melaksanakan patroli pengamanan disekitar lokasi kebakaran. Sejauh ini kabut asap karhutla di Kecamatan Rupat, Bengkalis, sudah mulai berkurang.

Lima hari sebelumnya, kondisi kabut asap sangat parah, karena kebakaran lahan gambut makin meluas. Jarak pandang di permukiman warga sekitar 100 sampai dengan 200 meter. Setelah diguyur hujan, dan upaya petugas gabungan, kondisi kabut asap mulai berkurang. ***

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Pasukan Kostrad Siang dan Malam Padamkan Api Karhutla di Bengkalis"

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Lingkungan, Bengkalis
wwwwww