Home > Berita > Riau

Sudah 800 Hektar Lebih Lahan Riau Dilahap Api

Sudah 800 Hektar Lebih Lahan Riau Dilahap Api

Gambar hanya ilustrasi, tidak terkait dengan berita. (sumber: internet)

Selasa, 19 Februari 2019 20:17 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Maraknya kebakaran hutan dan lahan yang membuat sebagian wilayah Riau diselimuti kabut asap. Pemerintah Provinsi Riau membuat kebijakan penetapan Status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Sebab sekitar 842 hektar lahan di sejumlah daerah Riau hangus dilahap si jago merah.

”Status Siaga Darurat Karhutla ditetapkan sejak hari ini hingga 31 Oktober 2019. Lahan terbakar mencapai 842 ha," ujar Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim, usai rapat bersama Forkopimda, Selasa (19/2/2019).

Dia mengatakan, penetapan status tersebut dilakukan menyusul dua daerah yang sudah menetapkan status siaga darurat karhutla terlebih dahulu. Yakni Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.

Dua daerah tersebut menjadi lokasi terparah dan paling luas terdampak kebakaran pada awal tahun ini. Di Bengkalis hutan dan lahan terbakar mencapai 627 hektare. Hingga saat ini belum padam total.

Pertimbangan penetapan status siaga darurat karhutla juga didasari oleh prediksi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru. Hasilnya, hujan diprediksi turun sedikit.

”Curah hujan di Riau ini masih sedikit dan tidak lebat. Diprediksi musim kemarau akan datang pada bulan Mei atau Juni. Kita tetapkan status lebih awal," ucap Wan.

Dengan adanya penetapan status ini, Wan berharap penanganan karhutla dapat diatasi bersama dari semua elemen pemerintah. Baik TNI, Polri, Manggala Agni, Pemprov, Pemerintah Kabupaten serta masyarakat.

"Kalau sudah ditetapkan status, (Pemerintah) pusat juga bisa ikut campur tangan. Mereka bisa bantu, mulai dari dukungan sarana dan prasarana serta anggaran," jelas Wan.

Sebelumnya diberitakan, sejak awal Januari 2019, kebakaran hutan dan lahan di Riau belum berhenti hingga saat ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau mencatat, luas hutan dan lahan yang terbakar mencapai 841,71 hektar.

Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger mengatakan, lahan yang terbakar paling luas terjadi di Kabupaten Bengkalis, yaitu 627 hektar. Kondisi hutan jauh dari sumber air membuat petugas kewalahan melakukan pemadaman.

"Saat ini kebakaran hutan dan lahan terjadi di dua daerah, yakni Bengkalis dan Kota Dumai. Kalau di daerah lain sudah padam," kata Edwar.

Menurut Edwar, hingga kini BPBD Bengkalis masih melakukan pemadaman lanjutan di Teluk Lecah, Kelurahan Pergam, Desa Darul Aman, Tasik Serai Barat, Kembung Baru, Bandar Jaya, Muara Dua. Pemadaman itu dibantu TNI Polri, pihak PT Sumatera Riang Lestari (SRL), Damkar, serta masyarakat di sekitar lokasi.

"Kebakaran di Bengkalis semakin meluas dan api sulit dipadamkan karena kurangnya alat pemadaman serta air yang sulit didapatkan di lokasi. Sementara di Talang Mandau, api sudah padam, dan petugas masih melakukan pendinginan pada bekas lahan yang terbakar," katanya.

Pendinginan dilakukan agar api tidak membara lagi dan tidak merembet ke lokasi lain. Petugas memastikan agar api betul-betul padam hingga di dalam tanah.

Selain di Bengkalis, kebakaran hutan dan lahan juga terjadi di daerah lain sejak awal Januari 2019, namun api sudah berhasil dipadamkan. Seperti di Kabupaten Rokan Hilir.

"Di Kabupaten Rokan Hilir seluas 117 ha lahan terbakar, di Dumai 43,5 ha, di Meranti 20,2 ha, di Pekanbaru 16 ha, serta Kampar 14 ha," terang Edwar.

Satgas Udara dari Prajurit TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru membantu upaya pemadaman dengan helikopter milik KLHK. Perkuatan bantuan didukung perusahaan Sinarmas dengan 2 heli jenis Superpuma S332L1 (N5893Y) dan Superpuma AS332C (PK-DA).

"Heli Superpuma S332L1 sudah melakukan 1 sortie sebanyak 18 kali water bombing, dengan total air sebanyak 72.000 liter. Sedangkan heli Superpuma AS332C sudah 41 kali water bombing dengan total 164.000 liter air," jelas Edwar.

Sementara pihak kepolisian menangkap pelaku kebakaran hutan dengan menetapkan 3 orang sebagai tersangka. Satu tersangka di Kabupaten Kepulauan Meranti, dan satu lainnya di Pelalawan dan sudah disegerakan ke jaksa saat proses tahap II.

"Yang terbaru ada satu pelaku kebakaran lahan di Bengkalis, sudah diamankan ke tahanan Polres Bengkalis," demikian Edwar. ***

Artikel ini telah tayang di merdeka.com dengan judul "Pemprov Riau Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla Hingga Oktober 2019"

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Riau, Peristiwa
wwwwww