Giliran Mantan Anggota DPRD Bengkalis dan 2 Petinggi Perusahaan Diperiksa KPK Terkait Kasus Dugaan Korupsi Proyek Jalan

Giliran Mantan Anggota DPRD Bengkalis dan 2 Petinggi Perusahaan Diperiksa KPK Terkait Kasus Dugaan Korupsi Proyek Jalan

Ilustrasi.

Senin, 11 Februari 2019 10:33 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis Periode 2009-2014, Abdul Rahman Atan, dan dua petinggi perusahaan untuk menjalani pemeriksaan dalam kasus dugaan korupsi proyek peningkatan Jalan Batupanjang-Pangkalannyirih di Kabupaten Bengkalis, Riau, tahun anggaran 2013-2015. Juru bicara KPK, Febri Diansyah, Senin (11/2/2019), menyampaikan, kedua petinggi perusahaan tersebut yakni General Manajer Marketing PT Multi Structure, Jeffry Roland Situmorang dan Direktur PT Mitra Bungo Abadi, Makmur alias Aan.

”Abdul Rahman Atan, Jeffry Ronald Situmorang, dan Makmur alias Aan, akan dimintai keterangan sebagai saksi untuk tersangka HOS [Hobby Siregar]," katanya.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan Hobby Siregar selaku Direktur Utama PT. Mawatindo Road Construction dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bengkalis tahun 2013-2015 yang kemudian menjabat Sekda Kota Dumai, Muhammad Nasir (MNS) sebagai tersangka.

Untuk mengusut kasus ini, KPK telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk Bupati Bengkalis, Amril Mukminin serta menggeledah rumah dinas yang bersangkutan serta kantor DPRD Bengkalis dan kantor Dinas Pekerjaan Umum Bengkalis.

Bukan hanya itu, penyidik juga menggeledah beberapa lokasi di Dumai yakni kantor sekda, Kantor LPSE rumah salah satu subkontraktor dan dua kantor kontraktor di Pekan Baru.

Penyidik menyita sejumlah dokumen pelaksanaan proyek. Kemudian uang sejumlah Rp1,9 miliar hasil penggeledahan di rumah dinas Bupati Amril Mukminin.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan dua orang tersangka, yakni Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bengkalis periode 2013-2015, Muhammad Nasir, dan Direktur Utama PT Mawatindo Road Construction (MRC), Hobby Siregar.

Nasir diduga mengondisikan pemenang lelang dan pengerjaan proyeknya tidak sesuai spesifikasi yang ditentukan dalam kontrak sehingga merugikan keuangan negara sekitar Rp80 miliar dari nilai proyek sebesar Rp495 miliar.

Mereka diduga melakukan tindak pidana korupsi untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi secara melawan hukum sehingga merugikan keuangan atau perekonomian negara.

Jalan Batu Panjang-Pangkalan Nyirih, Bengkalis, Riau, tahun anggaran 2013-2015 itu panjangnya mencapai 51 kilometer dengan lebar 6 meter dan nilai proyeknya sekitar Rp495 miliar.

KPK menyangka M Nasir dan Hobby Siregar melanggar Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

KPK menahan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bengkalis periode 2013-2015, Muhammad Nasir, dan Direktur Utama PT Mawatindo Road Construction (MRC), Hobby Siregar, selama 20 hari pertama di Rutan Salemba.

Selain itu, KPK ‎juga telah mencegah Bupati Bengkalis, Amril Mukminin, bepergian ke luar negeri. KPK telah mengirimkan surat kepada Dirjen Imigrasi tertanggal 13 September 2018 tentang pelarangan ke luar negeri selama 6 bulan ke depan terhadap yang bersangkutan terhitung mulai 13 September 2018. ***

Artikel ini telah tayang di gatra.com dengan judul "KPK Panggil Mantan Anggota DPRD Bengkalis dan 2 Pejabat Perusahaan"

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Bengkalis, Hukrim
wwwwww