Home > Berita > Riau

Kapolsek Bilang Pengusaha yang Ngambil Besi Kapal Tenggelam di Sungaiapit Sudah Pergi, Warga: Masih Ada Kok, Tadi Saya Lihat Dia Naik Motor...

Kapolsek Bilang Pengusaha yang Ngambil Besi Kapal Tenggelam di Sungaiapit Sudah Pergi, Warga: Masih Ada Kok, Tadi Saya Lihat Dia Naik Motor...

Foto ini hanya ilustrasi. (sumber: internet)

Kamis, 08 November 2018 00:47 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com  - Polemik aktivitas pengambilan besi bekas kapal tenggelam oleh pengusaha asal Jakarta di perairan Sungai Siak kian penuh tanda tanya. Pasalnya, hingga saat ini diduga dia masih leluasa menjarah besi bekas kapal tenggelam itu tanpa mengantongi izin. Lokasi besi bekas kapal tenggelam ini di perairan Sungai Siak tepatnya di Kampung Tanjung Kuras, Kecamatan Sungaiapit, Siak, Riau. Pengusaha asal Jakarta itu bernama Rehan.

Warga Kabupaten Siak juga sempat heboh dengan adanya aktivitas pencurian bangkai kapal tenggelam ini.

Kapolsek Sungai Apit, AKP Imron mengaku saat ini pengusaha besi bekas itu juga sudah meninggalkan Sungaiapit. Informasinya, kata Imron, dia ke Makassar.

"Kata anggota, dia tidak ada di tempat pergi ke Makassar. Masalah ini juga masih kita pelajari," kata Kapolsek kepada awak media melalui telepon seluler, Rabu (7/11/2018).

Sementara terpisah, sumber terpercaya potretnews.com yang engan menyebutkan namanya mengaku masih melihat Rehan lalu-lalang di seputaran Kecamatan Sungaiapit.

"Masih ada kok tadi saya lihat Pak Rehan. Tadi saya nampak dia pakai topi merah naik motor Honda Beat warna putih lewat dekat Alfamart Sungaiapit. Apa mungkin dia sudah pulang dari Makassar, saya tak tahu juga," kata sumber via telepon seluler.

Terkait hal ini, Kapolres Siak AKBP Ahmad David mengatakan pihaknya telah melakukan proses penyelidikan dugaan pencurian besi bekas kapal tenggelam tersebut.

"Saat ini sedang kita lakukan proses penyelidikan, untuk memastikan kebenarannya. Tunggu aja hasilnya. Nanti juga dikabari kawan-kawan wartawan bagaiman perkembangannya," singkat Ahmad David melalui telepon seluler, Rabu sore.

Seperti diberitakan sebelumnya, Rehan mengaku kepada sejumlah wartawan, Kamis (1/11/2018) malam kemaren di pelabuhan Sungaiapit bahwa dia diminta masyarakat melalui Penghulu Kampung Tanjungkuras untuk mengambil bangkai kapal di perairan Siak tersebut.

Bahkan ia mengaku, memberikan jatah penjualan besi bangkai kapal kepada warga melalui Penghulu Kampung Tanjungkuras, polisi dan TNI yang bertugas di daerah tersebut.

"Saya sudah dapat izin dari Kades (Penghulu Kampung Tanjungkuras), jadi tak ada masalah dengan kegiatan ini. Ada sekitar 150 ton besi dari bangkai kapal yang mau kita ambil. Harga dipasaran Rp5.700 per kilogram. Jatah untuk desa Rp600 per kilo, polisi Rp200 dan TNI Rp200. Belum lagi untuk Airut, Polair dan Syahbandar," ujarnya kepada sejumlah awak media di Pelabuhan Sungaiapit, Kamis malam.

Namun hal itu dibantah langsung Penghulu Kampung Tanjungkuras, Harisyah. Dia mengaku, hanya mendukung niat pengusaha untuk mengambil bekas besi tua kapal tenggelam yang sudah berpuluh-puluh tahun berada di perairan Sungai Siak itu.

"Kalau masalah izin, tak urusan kita. Tapi saya mendukung niat pengusaha untuk mengambil besi bekas kapal, karena sudah sering nelayan mengeluh, pompong mereka menabrak tumpukan besi bekas kapal," ujarnya.

Terkait adanya kesepakatan uang bagian yang diberikan pengusaha kepada warga melalui penghulu, dia juga membantah.

"Tak ada itu, mana pernah kita terima uang dari pengusaha itu. Apalagi dia juga jual-jual nama polisi, TNI dan lain-lainnya. Setahu saya tak ada kesepakatan seperti itu," jelasnya. ***

Kategori : Riau, Siak, Umum, Peristiwa
wwwwww