Home > Berita > Umum

Air Waduk PLTA Kotopanjang Kampar Meninggi, Warga Panen Ikan Raksasa

Air Waduk PLTA Kotopanjang Kampar Meninggi, Warga Panen Ikan Raksasa

Salah satu ikan yang berhasil ditangkap warga setempat. (foto: m syukur via trubus)

Selasa, 06 November 2018 13:49 WIB
KAMPAR, POTRETNEWS.com - Pergi memancing dan mengecek jerat ikan seperti biasanya pada Ahad (4/11/2018), Anto dan istrinya tak bakal mengira mendapat rezeki nomplok. Jerat milik warga Desa Kototuo, Kecamatan XII Koto, Kabupaten Kampar ini, dipenuhi ikan berukuran raksasa.

Dia makin girang, karena satwa air yang ditemuinya itu merupakan primadona karena harga per kilonya sama dengan nilai satu kilo daging sapi. Dengan sigap, Anto bergegas pulang untuk mengambil alat setrum dan jaring lebih besar.

Menurut Sekretaris Desa Kototuo Arison Saputra, satwa air yang ditemui warganya itu merupakan ikan lele jenis Wallago atau disebut warga setempat Ikan Tapah. Ikan predator endemik Kampar berukuran pipih bulat.

"Ada 27 ekor yang ditangkapnya, paling kecil ada satu yang beratnya 8 kilogram," sebut Aris dihubungi wartawan dari Pekanbaru, Selasa (6/11/2018) siang.

Paling banyak dari 27 ekor itu, jelas Aris, rata-rata berukuran 15 kilogram. Ada juga yang punya berat 25 hingga 30 kilogram. Sebuah rezeki yang jarang sekali didapat pencari ikan di daerahnya. "Biasanya ada juga, tapi sekali setahun. Itupun satu atau dua ekor yang ukurannya sebesar yang didapat Anto," sebut Aris, dilansir potretnews.com dari Trubus.id.

Aris menjelaskan, niat Anto pada Ahad pagi itu hanya mengecek jerat ikan di sungai. Namun yang didapatinya adalah 27 ekor Wallago yang berusaha melepaskan diri dari jaring.

Alat setrum yang diambil dari rumah, biasanya digunakan Anto untuk menangkap ikan kecil sebagai umpan toman, patin serta baung. Umpan ini juga digunakan menangkap Wallago yang mulai sulit ditangkap di Sungai Osang.

Untuk mengangkat puluhan Wallago ini, Aris menyebut Anto harus bolak-balik dari rumah ke sungai memakai sepeda motor. Ikan ini lalu diletakkan ke aliran air dekat rumah sebelum dijual pasar.

"Harga kalau diambil toke Rp80 ribu per kilo. Kalau sudah sampai ke pasar, bisanya sampai Rp 120 ribu per kilo," kata Aris.

Aris menerangkan, kemungkinan rombongan Wallago ini berasal dari waduk PLTA Kotopanjang. Melimpahnya waduk karena hujan deras sebulan belakangan, membuat ikan mengikuti Sungai Osang hingga sampai ke hulunya.

Ikan ini diduga mencari tempat bertelur di Sungai Osang. Usai itu akan kembali lagi ke waduk yang menjadi muara Sungai Osang. "Tapi tidak semuanya yang bertelur," ucap Aris.

Tangkapan warganya ini mencuri perhatian warga sekitar. Banyak warga ke rumah Anto untuk melihat ikan ini yang sebagiannya masih diletakkan Anto di aliran air belakang rumahnya.

Aris juga memposting tangkapan ke Facebooknya dengan nama akun Arison Hazard Saputra. Postingannya ini viral dan mendapat banyak komentar dan diteruskan oleh akun lainnya. "Ada yang bilang hoax, kata mereka editannya kurang bagus, tapi ini memang kejadian nyata," tegas Aris. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum, Kampar
wwwwww