Sepenggal Kisah Ketaatan Nabi Ibrahim dengan Kurbankan Putranya yang Menjadi Sejarah Idul Adha

Sepenggal Kisah Ketaatan Nabi Ibrahim dengan Kurbankan Putranya yang Menjadi Sejarah Idul Adha

Gambar hanya ilustrasi. (sumber: internet)

Rabu, 22 Agustus 2018 09:26 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Hari Raya Idul Adha yang di Indonesia dirayakan hari ini, Rabu (22/8/2018), tak terlepas dari kisah kurban Nabi Ismail, oleh ayahnya Nabi Ibrahim. Apa yang dialami Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail saat itu menjadi sejarah perayaan Idul Adha.

Dikisahkan sebagaimana dilansir potretnews.com dari NU Online via tribunnews.com, Nabi Ibrahim belum juga memiliki keturunan setelah bertahun-tahun menikah dengan Siti Sarah.

Sarah kemudian mempersilakan suaminya untuk menikah dengan Siti Hajar, yang merupakan pembantu di keluarga Ibrahim. Dari pernikahannya dengan Hajar, Nabi Ibrahim dikaruniai seorang putra yang kemudian diberi nama Ismail.

Ismail menikmati masa kanak-kanaknya dan sangat disayangi ayahnya.

Namun pada suatu ketika, tepatnya pada malam 8 Zulhijah seperti dikutip dari NU Jateng, Nabi Ibrahim bermimpi didatangi seseorang yang membawa pesan dari Tuhan, yang berisi perintah untuk menyembelih anaknya.

Nabi Ibrahim pun kaget dan muncul keraguan padanya, apakah perintah itu memang dari Tuhan atau tidak. Pada 8 Zulhijah itu, Nabi Ibrahim merenung mengenai benar atau tidaknya perintah tersebut. Di kemudian hari, kejadian mimpi ini diperingati umat Islam dengan mengerjakan puasa sunah hari tarwiyah (hari merenung).

Malam berikutnya, Nabi Ibrahim kembali mendapat mimpi yang sama. Pada mimpi yang kedua ini, Nabi Ibrahim semakin yakin bahwa perintah tersebut memang berasal dari Allah SWT.

Oleh karena itu pada tanggal 9 Zulhijah, umat Islam memperingatinya dengan puasa hari arafah (hari pengetahuan), yakni hari ketika Nabi Ibrahim mengetahui pesan yang berisi perintah menyembelih anak.

Lalu pada tanggal 10 Zulhijah, Nabi Ibrahim membawa Ismail untuk dikurbankan. Ismail pun bersedia dikurbankan, karena meyakini bahwa perintah itu datangnya dari Allah SWT. Selama di perjalanan, Nabi Ibrahim dan Hajar dikisahkan diganggu setan, yang ingin menggagalkan rencana tersebut.

Mereka kemudian melempari setan yang menggoda dengan batu. Lalu ketika Nabi Ibrahim sudah tiba di tempat untuk kurban dan bersiap menghunuskan pedangnya ke arah Ismail, Allah justru menggantinya dengan domba dari surga. Oleh karena itu, yang disembelih Nabi Ibrahim bukanlah putranya, melainkan domba dari surga.

Kisah ini memberikan pelajaran bahwa ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT lebih besar dari apa pun. Namun, Allah menyayangi hamba-Nya, dalam kisah ini adalah Ibrahim, dengan mengganti Ismail yang hendak dikurbankan, dengan domba. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Peristiwa
wwwwww