Oknum Pegawai PLN Diduga Penyandang Dana Teror; Opung Sudah Lama Diincar Densus 88

Oknum Pegawai PLN Diduga Penyandang Dana Teror; Opung Sudah Lama Diincar Densus 88

Gambar hanya ilustrasi. (sumber: internet)

Sabtu, 28 Juli 2018 11:25 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Daulay (46), terduga teroris yang ditangkap di Pekanbaru bekerja di PT PLN. Sebelum ditangkap, warga di sekitar rumahnya telah mengetahui kalau pria yang akrab disapa Opung itu diincar Tim Densus 88 Antiteror. Hal itu dikatakan Johnson Tobing, Ketua RT di lingkungan perumahan Opung yang berada di 01 RW 03 Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru.

Sebelum ditangkap Tim Densus 88, ia dan warga lainnya sebenarnya telah mendengar bahwa Opung disebut-sebut terlibat dalam jaringan teroris.

Ia dan warga mengetahuinya dari media massa yang memberitakan nama tetangganya itu sebagai sosok penyandang dana terorisme setelah tertangkapnya dua warga Pekanbaru di Palembang pada 14 Mei 2018 lalu.

Dari keterangan pihak kepolisian, mereka akan melakukan aksi teror di Mako Brimob Kelapa Dua, pascakerusuhan yang dilakukan para narapidana teroris.

Berdasarkan pengakuan mereka tersebutlah, terungkap nama Daulay yang disebut sebagai penyandang dana dalam rencana aksi kegiatan terorisme.

Namun meski namanya mulai disebut-sebut, namun Opung tetap beraktivitas seperti biasa.

"Daulay saya rasa juga sudah tahu. Akan tetapi, kami beraktivitas biasa saja, dia tetap bekerja, dan ke mesjid. Dia juga masih tetap bergaul bersama kami. Makanya, kami sulit percaya," tuturnya, dilansir potretnews.com dari kriminologi.id.

Dia mengatakan sejujurnya para warga tak percaya kalau Opung terlibat dengan jaringan terorisme. Apalagi opung dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perangai yang baik.

Menurutnya, Opung merupakan sosok yang dituakan dan disegani di perumahan tersebut. Selain karena merupakan warga pertama yang menghuni perumahan itu sejak 2006, Opung juga memiliki ilmu agama yang baik.

Ia mengisahkan bahwa Opung merupakan sosok yang sangat ramah kepada masyarakat. Bahkan, Opung yang telah memiliki jabatan penting di PT PLN Riau itu kerap membantu masyarakat tidak mampu untuk memasang saluran listrik.

"Dia selalu menggratiskan biaya pemasangan listrik bagi warga tidak mampu," ujarnya. Opung ditangkap Tim Densus 88 pada Jumat, 27 Juli 2018.

Usai menangkap Opung, Tim Densus 88 juga melakukan penggeledahan di rumah Opung yang berukuran besar dan menyita sejumlah barang seperti laptop, ponsel, dan buku serta beberapa kardus berisi barang tertentu.

Opung diduga sebagai penyandang dana rencana penyerangan Mako Brimob Depok. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim, Pekanbaru
wwwwww