Home > Berita > Inhil

Belasan Remaja di Indragiri Hilir Diduga Keracunan Usai Makan Pecel Saat Wirid

Belasan Remaja di Indragiri Hilir Diduga Keracunan Usai Makan Pecel Saat Wirid

Gambar hanya ilustrasi. (sumber: internet)

Senin, 23 Juli 2018 13:32 WIB
TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com - Sebanyak 18 orang remaja diduga mengalami keracunan di Dusun Lintasan Jalai Desa Keritang Kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau. Hal itu terjadi setelah mereka memakan pecal usai melaksanakan yasinan remaja yang rutin dilakukan setiap pekan.

Kapolres Indragiri Hilir AKBP Christian Rony Putra mengatakan, peristiwa itu terjadi di rumah Sujari, RT 04 Dusun Lintasan Desa Keritang. Christian menyebutkan, yasinan tersebut dilaksanakan seminggu sekali secara bergantian di rumah masing-masing peserta.

"Sebagaimana biasanya, setelah selesai membaca surat yasin secara bersama, tuan rumah menyajikan hidangan ala kadarnya kepada peserta. Kebetulan hidangan yang disajikan oleh tuan rumah pada malam kejadian berupa pecel," kata Christian, Ahad (22/7/2018), dilansir potretnews.com dari merdeka.com.

Pecal itu terbuat dari campuran daun ubi, kacang panjang, genjer, kecambah dan lontong dengan bumbu yang dibeli dari pasar Keritang. Setelah membaca surat yasin selesai, semua peserta pulang.

”Tidak lama kemudian, peserta yasinan yang makan sajian berupa pecel tersebut satu persatu mulai merasa mual, muntah-muntah, badan panas dan kepala pusing. Karena hal tersebut dialami oleh mereka yang mengikuti yasinan, maka mereka menduga keracunan makan pecel di rumah Sujari,” beber Christian.

Satu per satu korban mulai dibawa ke Puskesmas yang mudah jangkauannya yakni ke Puskesmas Siberida Kecamatan Batang Gangsal Kabupaten Indragiri Hulu. Peristiwa itu langsung dilaporkan ke pihak kepolisian Polsek Kemuning.

"Lalu 4 personel Polsek Kemuning menuju Puskesmas Siberida untuk melakukan pengecekan dan interogasi kepada korban dan tuan rumah yasinan yang kebetulan tidak keracunan," terang Christian.

Dari keterangan petugas piket Puskesmas menjelaskan, bahwa para korban dirawat untuk menetralisir racun tersebut. Kondisi para korban saat ini sudah mulai membaik.

"Petugas sudah mengambil sampel dan sisa-sisa makanan, mengamankan barang bukti serta memeriksa sejumlah saksi. Kasus ini sedang kita selidiki," tandas Christian. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Inhil, Umum
wwwwww