Home > Berita > Riau

Informasi soal Migas Masih Sedikit Ditulis Media, padahal Sangat Penting Diketahui Publik

Informasi soal Migas Masih Sedikit Ditulis Media, padahal Sangat Penting Diketahui Publik

Suasana edukasi di salah satu hotel di Pekanbaru.

Sabtu, 09 Juni 2018 11:39 WIB
Halim Rambe
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) wilayah Sumatera Bagian Utara dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Riau menggelar edukasi bagi puluhan wartawan di salah satu hotel di Pekanbaru, Jumat (8/6/2018). Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan peran media, guna mendorong produksi minyak dan gas di tanah air.

Kegiatan ini dihadiri Kepala SKK Migas Sumbagut Hanif Rusdji, Perwakilan Kantor Migas Pemprov Riau, Ketua PWI Riau, akademisi dan sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Riau seperti, PT Chevron Pacific Indonesi (CPI), Pertamina EP, Pertamina PHE Siak, BOB PT BSP-Pertamina Hulu, EMP, Pertamina PHE Kampar, SPR Langgak.

Hanif Rusdji menyampaikan kegiatan dalam rangka silaturahmi antara SKK Migas dan KKKS di Riau, sekaligus menyampaikan update informasi terbaru mengenai kegiatan hulu migas di Indonsia. Menurutnya, keberadaan insan pers sangat dibutuhkan dalam rangka memberikan informasi kepada publik, sehingga mendorong peningkatan produk migas Nasional khususnya Riau

”Kegiatan ini dalam rangka silaturahmi SKK Migas dan KKKS Riau kepada rekan-rekan khususnya wartawan sekaligus dapat memberikan update terkini mengenai kegiatan hulu migas. SKK Migas sangat mengharapkan peran serta dari rekan-rekan wartawan guna mendukung proses hulu minyak di Riau,” kata Kepala SKK Migas Hanif Rusdji.

Hanif berharap industri migas di Riau ke depan semakin baik, seiring semakin membaiknya harga minyak dunia. Demikian juga disahkannya Perda RTRW Riau turut memberikan stimulan, supaya program-program yang telah disusun oleh SKK Migas dapat berjalan dengan baik dalam kegiatan hulu migas.

”Apalagi Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi dengan produksi migas yang cukup besar yakni mencapai 250.000 band oil per day (BOPD) yang semakin memberikan stimulus bagi kami untuk meningkatkan produksi,” ungkapnya.

Ketua PWI Riau Zulmansyah Sengkedang yang didaulat sebagai seorang pembicara dalam diskusi tersebut menyampaikan bahwa pemberitaan migas sangat penting dan layak diangkat di media masing- masing. Namun demikian berita yang disampaikan harus sesuai Udang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik.

”Informasi migas layak menjadi berita penting media masing bahkan jadi headline di halaman satu. Namun pemberitaan harus sesuai Undang-Undang Pers, untuk kepentingan publik, Kode Etik Jurnalistik, berita sesuai fakta dan data, pastikan bukan hoax dan menimbulkan hate speech (ucapan penghinaan/atau kebencian),” terang dia.

Ditekankannya, balance berita (berita berimbang) sangat penting, oleh karena itu, harus diberikan kesempatan bagi pihak terkait beberapa waktu menjawab konfirmasi berita yang akan dimuat. Sebaliknya bagi narasumber memiliki hak embargo berita (durasinya berdasarkan kesepakatan antara wartawan dan narasumber, red) guna mencari informasi akurat dan terkait peristiwa.

Sejauh ini diungkapkan dia, masih banyak informasi bidang migas belum terekspose media dengan baik, padahal itu sangat penting diketahui publik. Untuk itu, diharapkan hubungan antara media dan SKK Migas ke depan semakin bersinergi, sehingga informasi bidang hulu migas semakin banyak diketahui publik, melalui pemberitaan di media massa khususnya di Riau. ***

Kategori : Riau, Umum
wwwwww