Home > Berita > Umum

Tiga Dosen Unilak Raih Dana Hibah dari British Library Inggris

Tiga Dosen Unilak Raih Dana Hibah dari British Library Inggris

Proses pengumpulan naskah kuno Melayu oleh Dosen Unilak.

Jum'at, 08 Juni 2018 08:11 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Tiga dosen Universitas Lancang Kuning (Unilak) Dr Junaidi, Fikru MIP dan Iik Idayanti MHum berhasil meraih dana hibah dari British Library dari negara Inggris. British Library merupakan lembaga perpustakaan milik pemerintah Inggris.

Junaidi menyatakan bahwa keberhasilan Dosen Unilak meraik dana hibah ini membuktikan adanya kepercayaan institusi luar negeri terhadap kemampuan Dosen Unilak. Ini tentu saja menjadi motivasi bagi dosen-dosen Unilak untuk meraih prestasi di luar negeri.

Salah satu Dosen FIB Unilak yang juga peneliti Fikru Mafar menjelaskan latar belakang lolos hibah yakni, proses hibah diawali dengan adanya pengumuman di situs British library tentang dana hibah di bidang digitalisasi naskah.

Kemudian tiga peneliti Unilak mengajukan proposal, dan di akhir tahun 2017 dapat pengumuman dari situs dan lolos dana hibah. ”Dari pengumuman itu dan hibah diberikan untuk 24 peneliti dan lembaga di seluruh dunia, dan Indonesia hanya dua yang menerima, salah satunya tiga Dosen Unilak,” bebernya.

Fikru menyebut, bahwa di Riau banyak naskah naskah Melayu kuno yang tersebar di masyarakat. Oleh karena itu pihaknya melakukan penelitian di Kabupaten Kampar.

”Naskah-naskah kuno yang telah berusia 200-300 tahun itu kemudian kita digitalisasi, dan proses itu berlangsung dari bulan Oktober sampai April, dan Alhamdulillah hasilnya telah selesai, hasilnya ini akan dilaporkan kepada British Library dan disimpan disana,dan kita juga berkewajiban untuk menyimpan di universitas kemudian juga akan kita serahkan juga ke dinas kebudayaan dan mesum di Riau," ujar Fikru yang Wakil Dekan II FIB Unilak.

Selama proses digitalisasi, imbuh dia, ketiga peneliti ini juga dibantu oleh Jefri dan Iswanto untuk keluar masuk kampung yang tersebar di Kabupaten Kampar, seperti Bangkinang, Airtiris dan sejumlah tempat lainnya.

"Selama 7 bulan meneliti kita mendapatkan hibah dalam mata uang poundsterling kita menerima 60 naskah kuno Melayu, yang telah berusia 200-300 tahun dan telah digitalisasi, dari penelusuran ini ternyata Riau menyimpan banyak sekali naskah kuno dan budaya berupa tulisan tangan, seperti di Bangkinang Airtiris, Bukitranah. Naskah ini kebanyakan disimpan oleh masyarakat secara turun-temurun. Penelitian untuk pengajuan atas nama peneliti dan tetap sepengetahuan Institusi Universitas Lancang Kuning," ujar Fikru.

Junaidi yang juga menjabat sebagai Ketua Masyarakat Pernaskahan Nusantara Wilayah Riau menambahkan, program digitalisasi naskah kuno ini sengaja dipersembahkan untuk kemajuan kebudayaan di Provinsi Riau.

”Kami terus berupaya untuk mengangkat budaya Melayu ke dunia internasional,” tuturnya. ***

Kategori : Umum, Riau
wwwwww