Inilah Alasan Kades Pandaujaya Kampar Terima Jenazah Napi Teroris Dimakamkan di Desanya

Inilah Alasan Kades Pandaujaya Kampar Terima Jenazah Napi Teroris Dimakamkan di Desanya

Kepala Desa Desa Pandaujaya, Firdaus. (foto: riauonline.co.id)

Minggu, 13 Mei 2018 17:47 WIB
KAMPAR, POTRETNEWS.com - Penolakan dimakamkannya Abu Ibrahim alias Beni Samsu Trisno, tahanan yang tewas saat kerusuhan di Rumah Tahanan (Rutan) Cabang Salemba, di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depak, Jawa Barat, tak hanya terjadi di kampung halamannya, Sumatera Barat semata saja. Di tempat tinggal saat ini, kediaman orang tuanya, Jalan Kempas XII, Desa Pandaujaya, Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, juga sempat ditolak pemakaman jenazah Abu Ibrahim oleh warga sekitar.

”Saya sebagai Kepala Desa (Pandaujaya) di sini juga mendapatkan penolakan dari warga seperti terjadi di televisi-televisi," kata Kepala Desa Desa Pandaujaya, Firdaus, Ahad (13/5/2018), di pemakaman warga Desa Pandaujaya, Jalan Purwosari ujung.

Dilansir potretnews.com dari riauonline.co.id, meskipun mendapatkan penolakan, upaya kerasnya untuk meyakinkan warganya agar jenazah ini segera dimakamkan di TPU terdekat berbuah manis. Jenazah Beni Samsu Trisno alias Abu Ibrahim, tahanan teroris ini berhasil dimakamkan Minggu pagi.

Firdaus bercerita banyak kepada warganya, apapun dosa hingga Beni Samsu Trisno telah kehilangan nyawa, sudah menjadi urusannya di depan Allah SWT. Bukan lagi menjadi urusan warga, manusia.

"Saya yakinkan warga saya. Mungkin jenazah sudah tidak bisa ditolak lagi. Kita di sini juga manusia. Itulah mengapa kami bersedia memakamkannya di sini," imbuhnya.

Firdaus sudah melihat langsung orangtua Beni Samsu Trisno, isteri serta dua anaknya, timbul rasa iba, menjadi latar belakang dirinya dan warga sekitar menerima untuk segera dimakamkan.

"Saya harap kepada warga untuk tidak mengucilkan keluarganya. Mari kita bimbing ke arah lebih baik lagi," ujar dia.

Sebelumnya, jenazah Beny Samsu Trisno alias Abu Ibrahim, tahanan teroris yang tewas dalam kerusuhan pada Rumah Tahanan Cabang Salemba, di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, tiba di kediaman ibunya di Jalan Kempas XII, Desa Pandau Jaya, Siak Hulu, Kampar, Minggu, 13 Mei 2018.

Jenazah langsung dibawa ke Musala Al Ikhlas, Pandaupermai, untuk disalatkan. Selanjutnya bakal dimakamkan di TPU Purwosari, Pasirputih, Siak Hulu, Kabupaten Kampar.

Pantauan media, warga perumahan Pandau turut beramai-ramai menyalatkan jenazah Abu Ibrahim. Sebelumnya, jenazah Abu Ibrahim ditolak oleh masyarakat di kampung halamannya, di Sumatera Barat.

Padahal ketika itu, keluarga Abu Ibrahim sudah berada di kampung halaman mereka. Kemudian keluarga kembali ke Pekanbaru dan menuju rumah mereka di Pandaupermai, Siak Hulu.

Abu Ibrahim tewas diduga hendak merebut senjata api dari petugas kepolisian. Ia ditangkap 24 Oktober 2017, bersamaan dengan Wawan alias Abu Afif serta tiga rekannya dalam satu penangkapan di hari yang sama.

Wawan alias Abu Afif diduga menjadi provokator kerusuhan menelan meninggalnya lima anggota polisi dan rekannya sendiri, Abu Ibrahim. Abu Afif merupakan Amir Jemaah Ansharud Daulah (JAD) Pekanbaru.

Mereka melakukan latihan fisik di kaki Bukit Barisan yang membentang di Desa Gema, Kampar Kiri, Kabupaten Kampar. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim, Umum, Kampar
wwwwww