Dipandu Presenter Cantik Chaca Annisa, Debat Kandidat Pilgubri 2018 Dibagi 6 Segmen dan Ada Penanya dari Kelompok Difabel serta Mahasiswa

PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Debat publik Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) 2018 Jumat (27/4/2018) malam ini terbagi dalam enam segmen. Segmen 1 penyampaian visi dan misi. Kemudian segmen 2 sampai 5 berisi pertanyaan, jawaban dan sanggahan. Terakhir, segmen 6 adalah janji kampanye. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau Nurhamin menjelaskan, setidaknya masing-masing calon akan menjawab empat pertanyaan dasar.

Kemudian dari pertanyaan tersebut nantinya akan mengalir menjadi sanggahan, jawaban, dan pertanyaan lainnya.

”Selain itu, akan ada tokoh Riau yang akan memberikan pertanyaan yang sama kepada semua paslon (pasangan calon kepala daerah). Saat satu paslon diberikan pertanyaan, maka paslon lainnya akan ditutup telinganya sementara,” paparnya, dilansir potretnews.com dari tribunnews.com.

Selain itu, sejumlah penanya dari kelompok difabel, mahasiswa, lembaga swadaya masyarakat (LSM), perempuan dan anak. Mereka akan dihadirkan dalam kegiatan tersebut untuk memberikan pertanyaan di sesi terakhir.

KPU menyiapkan satu orang staf untuk melayani pasangan calon kepala daerah di sela-sela kegiatan. ”Kita akan buat paslon senyaman mungkin dalam kegiatan tersebut. Semua paslon saya yakin akan siap dengan kepemimpinannya selama ini di daerah dan juga sebagai legislatif,” imbuh Nurhamin.

Empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Riau akan adu program untuk menggaet hati pemilih dalam debat publik yang akan digelar di Hotel Labersa, Siak Hulu, Kampar, Jumat (27/4/2018) malam ini.

Acara debat yang dipandu presenter cantik Chaca Annisa ini akan disiarkan secara langsung oleh tvOne mulai pukul 19.30 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

Ketua KPU Riau Nurhamin mengemukakan, dalam mempersiapkan debat publik untuk memilih pemimpin Riau periode 2018-2023, pihaknya sudah enam kali melakukan rapat dengan tim perumus dari akademisi yang berasal dari sejumlah universitas di Riau.

Bersama-sama merumuskan bagaimana debat kandidat tidak menjadi ajang saling serang seperti debat pada umumnya. ***

Editor:
Akham Sophian