Home > Berita > Riau

Wakil Bupati Kuantan Singingi Damprat Bupati yang Duduk di Sampingnya di Depan Ketua DPRD dan Pejabat Pemkab karena Dinilai ”Buang Badan”

Wakil Bupati Kuantan Singingi Damprat Bupati yang Duduk di Sampingnya di Depan Ketua DPRD dan Pejabat Pemkab karena Dinilai ”Buang Badan”

Ketua DPRD Kuansing Andi Putra (kanan) memimpin rapat dengar pendapat dengan Bupati Mursini dan Wabup Halim bersama Plt Sekda Muharlius dan pimpinan OPD di ruang hearing DPRD Kuansing, Rabu (21/3/2018).(foto: riaupos)

Senin, 26 Maret 2018 19:50 WIB
TELUKKUANTAN, POTRETNEWS.com - Perseteruan antara Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) Provinsi Riau Drs H Mursini MSi dengan Wakil Bupati H Halim tak kunjung usai. Kedua pemimpin di Negeri Jalur ini terlibat saling bantah-bantahan, saat mengikuti hearing atau rapat dengar pendapat dengan DPRD Kuansing di ruang hearing kantor dewan, Rabu (21/3/2018) lalu.

Dilansir potretnews.com dari riaupos.co, hearing yang membahas soal rencana rasionalisasi ini, dipimpin langsung Ketua DPRD Kuansing Andi Putra SH MH bersama Wakil Ketua I Sardiyono AMd dan Wakil Ketua II Alhamra beserta para anggota Badan Anggaran DPRD Kuansing di ruang hearing DPRD Kuansing.

Saat hearing, Mursini-Halim kembali berseteru. Wakil Bupati H Halim yang duduknya berdampingan dengan Bupati Mursini emosinya tersulut, setelah mendengar pengakuan Bupati Mursini yang mengaku bahwa dia tidak mengetahui setiap pengambilan kebijakan. Padahal Mursini adalah seorang bupati di Kuansing.

”Jangan bilang Pak Bupati tidak mengetahui. Harus mengetahui. Kita ini kepala daerah dan wakil kepala daerah. Perlu ketegasan. Kalau begini tidak tegas, inilah yang terjadi. Jadi, Pak Bupati mau marah sama saya, silakan. Mau pecat saya silahkan. Tidak masalah bagi saya. Jadi, lebih fokus saya di swasta lagi,” ujar Wabup Halim saat membantah Bupati Mursini.

Kalau memang Bupati Mursini tidak senang, Ia mempersilahkan katakan tidak senang. Jika mau, Ia mengajak mari bersama-sama menjalankan amanah ini dengan baik. “Saya bertanggungjawab,” katanya.

Wabup Halim ingin persoalan antara dirinya dengan Bupati Mursini jelas. Karena selama ini, diakuinya, persoalan keduanya tidak ada kejelasan.

”Ini harus jelas, pak. Supaya jelas. Saya memang dengan Pak Bupati tak pernah jelas,” sela Halim saat menghentikan Bupati Mursini hendak mengakhiri pendapatnya.

Para peserta hearing pun sontak memberikan tepuk tangan. Wabup menyampaikan, bahwa majelis pertimbangan yang ditunjuk oleh Bupati Mursini tidak pernah sama sekali berkomunikasi dengannya. Jadi yang ditunjuk, katanya, hanya orang mereka. Sedangkan Kepala BKD saja, katanya, tidak dilibatkan.

”Jadi, ada apa. Kok yang ngatur sekretaris. Malah sekretaris depan saya pernah ngomong, ini orang nomor satu tak bisa. Apa seperti itu pemerintahan kita,” katanya.

Wabup pun buka-bukaan perseteruannya dengan Mursini. Ia mempertanyakan majelis pertimbangan yang ditunjuk tersebut. “Mana yang majelis pertimbangan. Siapa orangnya,” tanya Halim.

Diakui Wabup Halim, kalau dirinya di media massa terbuka dan menurutnya bisa menyinggung Bupati. ”Saya dari awal telah bersepakat dengan Pak Bupati. Ini pemerintah Mursini-Halim. Tapi saat ini, saya merasa malu dikarenakan eksekutif ini terus dilecehkan. Mungkin Pak Bupati merasakan saya orang yang tidak mengerti pemerintahan. Saya akui. Tapi maunya bupati bersikap tegas,” pintanya.

Menanggapi itu, Bupati Kuansing H Mursini yakin apa yang disampaikan Wabup Halim adalah untuk kebaikan bersama. “Penyusunan APBD memang. Jangankan Pak Wabup, saya pun tak ikut. Karena yang nyusun itu TAPD,” katanya.

Dikatakan Bupati, soal pelantikam pejabat pemerintahan dirinya pun mengaku tidak mengetahui pelantikan tersebut. “Saya tidak ikut nyusun itu. Ada Majelis Pertimbangam Kepegawaian yang nyusunnya,” jelas Mursini.

Ketidaktahuan Bupati membuat Wabup Halim berang. Ia menyesalkan pernyataan Bupati tersebut. Karena menurutnya, tidak mungkin seorang bupati tidak tahu.

Melihat semakin meruncingnya perseteruan internal antara bupati versus wabup, Ketua DPRD Kuansing Andi Putra menyarankan agar persoalan itu diselesaikan secara internal. ***

Editor:
Akham Sophian

wwwwww