Eks Bupati Bengkalis Herliyan Saleh Diperiksa KPK Terkait Kasus Dugaan Korupsi Proyek Jalan

Eks Bupati Bengkalis Herliyan Saleh Diperiksa KPK Terkait Kasus Dugaan Korupsi Proyek Jalan

Herliyan Saleh. (foto: internet)

Sabtu, 24 Maret 2018 12:52 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuktikan keseriusannya mendalami dugaan tindak pidana korupsi proyek Jalan Batu Panjang-Pangkalan Nyirih tahun anggaran 2013-2015. Jumat (23/3/2018), komisi antirasuah itu melakukan pemeriksaan terhadap enam orang di Bengkalis. Sementara seorang lagi mangkir dipanggil ke Gedung Merah Putih Kantor KPK Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan. Tujuh orang ini diperiksa sebagai saksi tindak pidana korupsi terhadap dua tersangka proyek jalan 2013-2015 di Rupat.

Setelah ”mengendap’’ selama hampir delapan bulan kasus yang diduga merugikan negara hingga Rp80 miliar itu kembali dilanjutkan. Pemeriksaan lanjutan dilakukan sepekan ini. Sesuai jadwal, tim penyidik KPK turun ke Riau 19-23 Maret.

Pada Agustus 2017 sudah ditetapkan dua tersangka. Yakni mantan Kadis PU Bengkalis M Nasir yang kini menjabat Sekdako Dumai dan seorang pengusaha Direktur Utama PT Nawatindo Road Construction, Hobby Siregar.

”Pemeriksaan enam orang di Bengkalis. Satu orang dipanggil tidak hadir akan dipanggil ulang tentunya. Ini masih terkait pengembangan perkara korupsi proyek jalan di Bengkalis,” ungkap Juru Bicara KPK RI Febri Diansyah, Jumat (23/3/2018) malam.

Pemeriksaan di Polres Bengkalis, jelas Febri, dilakukan terhadap lima orang. Ada pihak PNS dan pejabat ULP Pemkab Bengkalis serta pihak swasta. ”(Siapa) saya tak bisa konfirmasi ya,” imbuhnya, dilansir potretnews.com dari riaupos.co.

Seorang lagi yang diperiksa di Bengkalis adalah mantan Bupati Bengkalis Herliyan Saleh. Keenam orang ini diperiksa terkait peningkatan pembangunan jalan, termasuk mantan Sekretaris Dinas PU Bengkalis Tarmizi yang mangkir dipanggil ke Kantor KPK di Jakarta. Ditegaskan Febri bakal dipanggil ulang.

”Di Lapas juga diperiksa mantan kepala daerah. Ya (mantan Bupati Herliyan Saleh, red),” ungkapnya.

Dengan pemeriksaan saksi-saksi tersebut, maka tim KPK kemarin terakhir melakukan pemeriksaan di Bengkalis. Untuk kemudian jelas Febri akan kembali ke Jakarta.

”Tim akan mempelajari lebih lanjut setelah sepekan di Riau. Semua bukti akan dibawa ke Jakarta dan keterangan saksi akan jadi bahan bagi penyidik dalam menentukan langkah selanjutnya atas kasus korupsi ini,” paparnya.

Disinggung mengenai hasil penggeledahan di beberapa lokasi sepekan terakhir diuraikan Febri rangkaian kegiatan di Riau dimulai sejak Senin (19/3/2018). Hasil penggeledahan awalnya di Kantor DPRD Bengkalis dan Dinas PU setempat, penyidik KPK menyita 8 kontainer berkas dan dokumen-dokumen proyek jalan.

”Selanjutnya bukti-bukti ini tentu akan kami pelajari lebih lanjut dan diklarifikasi pada saksi atau tersangka. Penyidik juga menggeledah sejumlah tempat di Pekanbaru,” ungkapnya.

Penggeledahan di Pekanbaru adalah di kantor salah satu kontraktor di Jalan Wonosari 141A Tangerang Tengah Marpoyan Damai, Pekanbaru. Sejumlah dokumen terkait proyek juga disita di lokasi ini. Kemudian lokasi lain di Tenayanraya, Sail, Pekanbaru.

”Dokumen terkait proyek jalan di sana ada beberapa kontainer data dan berkas dokumen dibawa. Kami perlu waktu juga untuk mendalami,” tambahnya.

Mengenai keterlibatan saksi yang diperiksa kemarin terkait perkara yang didalami serta penahanan terhadap tersangka, menurut Febri sejauh ini dia belum bisa mengklarifikasi. Sebab, tentunya penyidik KPK masih akan bekerja guna menganalisis dokumen yang disita dan keterangan saksi-saksi.

”Bukan lambat prosesnya, hanya strategi penyidikan saja. Tim memandang beberapa informasi bisa didapatkan melaui proses pemeriksaan dan penggeledahan. Jadi, kita tunggu saja,” ungkapnya. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim, Umum, Bengkalis, Riau
wwwwww