Home > Berita > Umum

Beberapa Benda Aneh Ditemukan Dekat Candi Muara Takus, tapi Pak Kades Bilang Itu Hanya Tumpukan Batu Bata

Beberapa Benda Aneh Ditemukan Dekat Candi Muara Takus, tapi Pak Kades Bilang Itu Hanya Tumpukan Batu Bata

Benda aneh yang ditemukan di dekat Candi Muara Takus.

Rabu, 21 Maret 2018 13:41 WIB
BANGKINANG, POTRETNEWS.com - Kepala Desa Muara Takus Kecamatan XIII Kotokampar, Yungman menyatakan benda aneh yang ditemukan di lokasi Galian C dekat Candi Muara Takus hanya batu biasa. Bukan batu kuno penyusun bangunan bagian candi. Yungman menugaskan Sekretaris Desa untuk meninjau benda yang bikin heboh itu setelah mendengar kabar penemuan warga, Jumat (16/3/2018).

Ia juga meminta petugas jaga Candi Muara Takus untuk mengeceknya ke lokasi. Warga menemukan beberapa benda aneh di eks lokasi Galian C dekat Candi Muara Takus. Benda-benda itu berupa batu kuno berukuran 16 sentimeter persegi dengan ketebalan 4 sentimeter

"Katanya hanya tumpukan batu bata. Hanya satu baris. Nggak ada bagian bangunan candi," ungkap Yungman, Senin (19/3/2018) sore, dilansir potretnews.com dari tribunnews.com. Dia enggan berkomentar soal bentuk batunya tidak seperti batu bata yang lazim dikenal masyarakat.

Menurut Yungman, batu-batu itu dibiarkan di lokasi Galian C. Pihaknya tidak mengamankan batu itu untuk diteliti lebih mendalam.

Yungman juga membantah keterangan warga yang menyebut lokasi Galian C dekat dengan Candi Muara Takus. Meski begitu, ia mengakui, Dinas Lingkungan Hidup perlu meninjau posisi lokasi Galian C.

Warga menemukan beberapa benda aneh di bekas lokasi Galian C dekat Candi Muara Takus, Desa Muara Takus Kecamatan XIII Kotokampar.

Benda ini diyakini masih bagian dari candi yang sudah lama terpendam di dalam tanah.

Informasi ini didapat Martin Hendra dari warga sekitar candi, Jumat (16/3/2018) sore lalu."Menurut masyarakat, ada penemuan berupa pelataran candi yang sudah digerus ekskavator (alat berat)," ungkapnya, Ahad (18/3).

Candi Muara Takus
Martin mengatakan, lokasi penemuan berjarak sekitar 400 meter di utara candi. Tepatnya ke arah jembatan penghubung Desa Muaratakus dengan Desa Gunungbungsu.

Martin mengatakan, penambangan pasir dan batu itu tidak beroperasi lagi. Pengusaha meninggalkan bekas pengerukan begitu saja. Kini yang tinggal hanya genangan di lubang bekas galian.

Sedangkan tanah digali habis-habisan.

Menurut Martin, benda-benda itu berupa batu kuno berukuran 16 sentimeter persegi dengan ketebalan 4 sentimeter.

Warga mempercayai, batu itu adalah penyusun bangunan rumah masyarakat kerajaan sekitar candi di zaman dahulu. "Bisa jadi banyak artefak di dalam tanah (yang masih terkubur)," kata Martin.

Ia sudah memberitahu penemuan ini kepada seorang pejabat Dinas Pariwisata Riau, Darliana yang juga dikenal sebagai Arkeolog. Masyarakat berharap situs sejarah yang diduga masih terkubur di dalam tanah ditemukan. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum, Kampar, Riau
wwwwww