Home > Berita > Riau

Ini Penyebab Masih Ada Warga Riau yang Tak Tahu Calon Gubernurnya Menurut Pengamat

Ini Penyebab Masih Ada Warga Riau yang Tak Tahu Calon Gubernurnya Menurut Pengamat

Ilustrasi orang miskin.

Minggu, 11 Maret 2018 11:51 WIB
Maulana/Mario
PEKANBARU, POTRETNEWS.com – Miris! Hingga memasuki masa kampenye, ternyata masih ada warga di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, mengaku tidak mengenal calon gubernur/wakil gubernur peserta Pilkada Riau 2018. Padahal, Komisi Pemilihan Umum telah melakukan beberapa tahapan pilkada, termasuk sosialisasi, pendaftaran, pencalonan, hingga kampanye.

Apa faktor penyebab hingga masih ada warga yang tidak mengenal calon pemimpinnya? Menurut Pengamat Sosial, Dr M Rawa El Amady, ada empat pertimbangan untuk menjelaskan hal ini.

Pertama, secara kehidupan berbangsa memang di Riau tingkat pendidikan masih sangat rendah dengan tingkat ekonomi yang rendah juga sehingga belum memiliki kesadaran atas haknya dalam proses politik.

”Jadi lebih mementingkan untuk memenuhi kebutuhan harian, hari ini makan apa? Boro-boro mikirin Cagubri,” kata dia dalam sebuah perbincangan dengan potretnews.com, Ahad (11/3/2018).

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/11032018/potretnewscom_yrur4_1202.jpg
Dr M Rawa El Amady.

Faktor kedua kata Rawa, demokrasi di Indonesia masih sangat oligarki jadi yang berkuasa adalah mereka yang menguasai sumber daya ekonomi alias orang kaya sehingga politik diperoleh melalui transaksi uang, kekerabatan dan bahkan kekerasan pada demokrasi yang seperti ini maka tidak penting rakyat mengetahui siapa calon mereka, melainkan bagaimana mesin uang, bahkan kekerasan bekerja.

”Sebab itu wajar saja jika seleksi kepemimpinan politik di partai belum melalui proses yang rasional. Kalau sebagai lembaga resmi pelaksana pemilu termasuk Bawaslu bisa dikooptasi dengan mudah, mulai dari proses seleksi hingga pelaksanaan pemilu,” paparnya.

Kemudian alasan ketiga, KPU sebagai lembaga pelaksana pemilu belum optimal dalam menyosialisasikan calon-calon tersebut karena berbagai hambatan teknis termasuk politis.

Dan penyebab keempat, media sebagai pilar demokrasi belum masih ke masyarakat dalam menyosialisasikan calon. Kalaupun sosialisasi, belum mengungkap rekam jejak calon sehingga keingintahuan masyarakat secara psikologis belum dimunculkan oleh media massa. ***

Kategori : Riau, Umum, Politik
wwwwww