Inilah Asal-usul dan Sejarah Perayaan Imlek yang Konon Sudah Ada Sejak Lebih dari Empat Ribu Tahun Lalu

Inilah Asal-usul dan Sejarah Perayaan Imlek yang Konon Sudah Ada Sejak Lebih dari Empat Ribu Tahun Lalu

Ilustrasi.

Jum'at, 16 Februari 2018 11:31 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Hari ini, Jumat (16/2/2018) masyarakat etnis Tionghoa merayakan Tahun Baru China atau yang sering disebut Imlek. Perayaan dilakukan di hari pertama tahun lunar China sekaligus menandakan dimulainya Festival Musim Semi. Selain itu, perayaan juga berlangsung dengan hangat dan mewah lantaran festival tersebur dianggap paling penting di empat festival tradisional China.

Melansir The News, sejarah Festival Musim Semi di China sudah ada sejak lebih dari empat ribu tahun lalu. Menurut cerita rakyat yang beredar, festival tersebut merupakan tanda kedatangan musim semi yang membawa harapan dan antusiasme.

Pada perayaan ini kembang api dan membuat kue dengan anggota keluarga merupakan elemen terpenting.

Kebudayaan Tionghoa yang sangat mementingkan festival ini bahkan sampai membuat orang-orang yang sedang berada di luar negeri atau kota untuk belajar, bekerja, maupun bepergian akan kembali ke rumahnya untuk merayakan festival ini dengan orang-orang tersayang. Ritual ini memiliki dasar psikologis yang mendalam pada budaya rakyat China.

Sebelum dimulainya perayaan, pada malam tahun baru kalender lunar dilakukan reuni keluarga karena dalam budaya tradisional memiliki arti yang penting. Biasanya anggota keluarga akan duduk mengelilingi meja dan menikmati makanan tradisional. Selain makanan, mereka juga menonton ”Gala Tahun Baru Imlek” yang disiarkan langsung di semua saluran CCTv.

Mereka terus berkumpul bersama sambil menunggu bel tahun baru hingga tengah malam sebelum perayaan dimulai. Saat bel berbunyi, biasanya kembang api akan muncul sebagai bagian penting dari perayaan. Tak hanya itu, pada saat tahun baru mereka pun menggunakan busana berwarna merah karena dianggap sebagai simbol keberuntungan.

Tak hanya busana, dekorasi di setiap jalan, bangunan, dan rumah dilengkapi dengan bait dan lentera Tahun Baru berwarna merah. Selain itu, anak-anak juga diberi amplop berwarna merah yang berisi uang di dalamnya. Amplop tersebut bernama Hongbao atau sering disebut angpao.

Orang China juga akan makan kue khusus yang dikenal dengan kue ”Nian Gao” atau kue Tahun Baru. Cara itu merupakan bentuk ungkapan harapan yang baik untuk semua prestasi dan peluang di tahun yang akan datang. Sebelumnya semua anggota keluarga berkumpul untuk membuat kue dalam suasana persatuan dan cinta yang dianggap bisa membawa peningkatan kekayaan dan kemakmuran.

Ada pula berbagai hidangan termasuk daging, sayuran, sup, dan permen di atas meja. Menu yang paling esensial adalah ikan yang dalam bahasa China disebut "Yu" yang berarti kemakmuran dan nasib baik. Pada kesempatan perayaan ini, orang saling menyapa dengan anggur di atas meja makanan dan berbagi cerita dengan kehangatan sebagai simbol dari kekayaan dan umur panjang.

Imlek juga lekat dengan shio di mana tahun ini diperingati sebagai tahun Anjing Tanah. Shio adalah zodiak hewan tradisional yang memiliki siklus berulang selama 12 tahun. Adapun kedua belas hewan itu adalah tikus, sapi, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi. Setiap tahun selalu dikaitkan dengan hewan yang tidak hanya mewakili simbol kelahiran, tapi juga mencerminkan keinginan bajik dan tulus dari hewan tersebut. Dilansir potretnews.com dari okezone.com. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Peristiwa, Umum
wwwwww