Home > Berita > Umum

Presiden Jokowi: Pers Semakin Diperlukan di Era Digital di Tengah Banyaknya Potensi Informasi yang Keliru di Masyarakat

Presiden Jokowi: Pers Semakin Diperlukan di Era Digital di Tengah Banyaknya Potensi Informasi yang Keliru di Masyarakat

Presiden Jokowi (tengah) bersama Menkominfo Rudiantara (dua kanan), Ketua Umum PWI Margiono (kiri), dan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno (kanan) memukul gendang saat HPN 2018 di Padang, Sumatera Barat, Jumat (9/2/2018).

Jum'at, 09 Februari 2018 15:39 WIB
PADANG, POTRETNEWS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, pers semakin diperlukan di tengah kemajuan teknologi digital dan banyaknya potensi informasi yang keliru di masyarakat. "Saya percaya bahwa di era lompatan-lompatan kemajuan teknologi, di era melimpahnya informasi, dan melimpahnya misinformasi, justru pers makin diperlukan," kata Jokowi dalam sambutannya saat memperingati Hari Pers Nasional di Danau Cimpago, Pantai Padang, Sumatera Barat, Jumat 8 februari 2018.

Menurut Presiden, di tengah persaingan arus informasi melalui sebaran di media sosial, Jokowi menjelaskan, media massa semakin diperlukan untuk menyebarkan kebenaran, fakta-fakta, dan penegak aspirasi.

Jokowi menjelaskan, media juga diperlukan untuk membangun kehidupan peradaban dan kebudayaan baru di tengah masyarakat.

Di tengah era industri 4.0 yang memanfaatkan teknologi digital dan kekuatan komputasi serta analisis data, pers berguna untuk menyebarkan hasil inovasi baru tersebut kepada masyarakat.

"Era yang menghasilkan banyak inovasi yang harus segera kita ketahui, yang harus segera kita pahami jika kita tidak ingin ditinggalkan," ujar Jokowi, dilansir potretnews.com dari pikiran-rakyat.com.

Sejumlah pejabat yang turut hadir dalam acara itu antara lain Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Efendi, Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala BPN Sofyan Djalil, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Selain itu, sejumlah pemimpin media juga menghadiri HPN antara lain Direktur Utama LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat, Pemred RCTI Atika Suri, Pemimpin Redakasi Metro TV Don Bosco Selamun, serta Ketua PWI Pusat Margiono yang sekaligus sebagai penanggung jawab HPN 2018.

Beberapa duta besar negara sahabat yang hadir antara lain berasal dari Kazakhstan, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Iran, Kuba, Ceko, Laos, Yunani, Italia, Mesir, Arab Saudi, Kolombia, Myanmar, Austria, Jepang dan Amerika Serikat.

Sebelumnya, pada Kamis 8 Februari 2018, Jokowi telah menyerahkan sertifikat tanah kepada ahli waris dari pionir pers Indonesia Djamaluddin Adinegoro untuk pembangunan Museum Adinegoro.

Museum tersebut dibangun dengan tujuan menyimpan pelajaran dan nilai-nilai jurnalistik yang ditanamkan Adinegoro bagi pembangunan pers dan kesusastraan Indonesia.

Dalam penyerahan itu, Jokowi berpesan agar wartawan dapat menyelami latar belakang informasi lebih mendalam serta menyajikan berita yang membangun dan memotivasi masyarakat. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum
wwwwww