Mencoba Maling Motor di Kampus Unri Pekanbaru, Seorang Pemuda Babak Belur Dihakimi Massa

PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Seorang pria berinisial RM (28) babak belurdihajar oleh massa, Minggu (17/12/2017) malam, sekira pukul 20.30 WIB. Pria ini diduga hendak maling motor. Namun, sebelum aksinya berhasil RM kepergok pihak keamanan Kampus Universitas Riau (Unri) Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Dari informasi yang diperoleh, awalnya seorang sekuriti kampus melihat RM berjalan mondar mandir. Merasa curiga, sekuriti pun memutuskan untuk menghampiri RM untuk bertanya mau kemana dan apa tujuannya di area kampus.

Bukannya menjawab pertanyaan sekuriti, RM justru melarikan diri. Sekuriti pun spontan mengejar RM. Warga dan mahasiswa yang berada dekat lokasi kejadian pun turut membantu mengejar lelaki yang mecurigakan itu. Bahkan massa yang mengejar RM meneriakinya maling.

Pria yang tercatat beralamat di Jalan Pangeran Hidayat Pekanbaru tersebut menderita lebam dan memar di wajah, setelah dihakimi massa.

Singkat cerita, RM akhirnya berhasil ditangkap massa lalu dibawa ke pos sekuriti FKIP untuk diamankan, sementara menunggu aparat berwajib tiba. Sementara menunggu aparat kepolisian datang, massa kian ramai dimana sebagian melampiaskannya dengan menghajar pria tersebut.

Tak lama kemudian polisi tiba dan langsung mengevakuasi RM. Saat digiring ke dalam mobil, pria itu masih sempat dipukuli. Untung saja tidak berlangsung lama, hingga akhirnya ia diamankan ke Polsek Tampan. Melihat kondisinya yang cukup parah, RM lalu dibawa ke RS Bhayangkara untuk mendapat penanganan medis.

Dilansir potretnews.com dari GoRiau.com, tidak hanya RM, aparat berwajib yang mengevakuasi RM saat itu, juga turut terkena pukulan salah sasaran dari massa, sehingga harus mendapat pengobatan medis. Diperkirakan, ada ratusan orang berada di sekitar pos sekuriti, tempat RM diamankan.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru Kompol Bimo Ariyanto, Minggu malam menuturkan, diduga ini kasus percobaan pencurian sepeda motor (curanmor). "Sudah ditangani pihak Polsek Tampan," ujar Kompol Bimo. ***

Editor:
Akham Sophian