Polisi Jaga Ketat Tempat Latihan Teroris di Bukitgema Kampar, Siskamling Kembali Diaktifkan

Polisi Jaga Ketat Tempat Latihan Teroris di Bukitgema Kampar, Siskamling Kembali Diaktifkan

Ilustrasi/Penggerebekan terduga teroris di Kampar. (foto: merdeka.com)

Sabtu, 28 Oktober 2017 17:19 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Pascapenangkapan terhadap lima terduga teroris jaringan Jamaah Anshor Daulah di sejumlah lokasi, Tim Densus 88 Antiteror menemukan lokasi latihan mereka. Para terduga teroris mengaku tempat itu ada di kawasan hutan, Bukitgema di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

"Personel disiapkan untuk mengawasi semua sektor baik kontrakan, pemukiman di pedesaan dan perkotaan, perusahaan, perkebunan dan tempat wisata," kata Kapolres Kampar, AKBP Deni Okvianto, Sabtu (28/10/2017).

Polres Kampar akan membantu Polsek setempat mengingat wilayah hukumnya sangat luas yakni mencakup tiga kecamatan, Kampar Kiri, Gunung Sahilan Darussalam dan Kampar Kiri Hulu.

Kecamatan Kampar Kiri Hulu diketahui lokasinya paling jauh, dan kondisi alamnya masih didominasi hutan belantara yang langsung berbatasan dengan Sumatera Barat. "1 kali 24 jam, tamu wajib lapor. Kita aktifkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling) melalui program Polmas," kata Deni.

Kawasan Bukitgema ini, biasanya dijadikan sebagai lokasi tujuan wisata alam‎ karena terdapat Air Terjun Batu Dinding. Tak jarang sekelompok masyarakat baik mahasiswa dan komunitas berkemah selama beberapa malam di kawasan ini.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror menangkap 5 orang terduga teroris, Selasa (24/10) sejak pagi pukul 08.00 WIB hingga 12.30 WIB.

Dua teroris awal, Wawan alias Abu Afif (42) dan Beni Samsu Trisno (BST) alias Abu Ibrohim (31) ditangkap di jalan Perumahan Pandau Permai Kabupaten Kampar pukul 07.15 Wib. Abu Afif merupakan pimpinan para terduga teroris ini.

Abu Afif dan Abu Ibrohim ditangkap saat sedang berjalan kaki di Jalan Kopkar Raya, daerah Pandau Permai. Penangkapan oleh Densus 88 Anti-teror itu juga diback up Brimob Polda Riau bersenjata lengkap serta jajaran Polres Kampar.

Kemudian, Densus melakukan pengembangan dan berhasil menangkap dua terduga teroris lainnya, Yoyok alias Abu Zahid saat berada di Kelurahan Tangkerang Kota Pekanbaru pukul 08.00 Wib, dan Handoko alias Abu Buchori diciduk Perumahan Griya Anggrek Kabupaten Kampar pukul 10.00 WIB.

Yang terakhir ditangkap adalah Nanang Kurniawan (NK) alias Abu Aisha di jalan Kubang Raya Kilometer 5, gang rumahnya, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau. Dia ditangkap sekitar pukul 12.30 WIB.

"NK ‎merupakan terduga teroris kelima yang ditangkap Densus 88 hari ini. Dia ditangkap di jalan Kecamatan Tambang," kata Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Polisi Guntur Aryo Tejo.

Kelima terduga teroris ini ditangkap di tempat dan waktu yang berbeda. Target yang akan dilakukan para pelaku teroris ini dalam dekat ini akan menghancurkan beberapa tempat-tempat yang masuk dalam wilayah eksekusinya. Mayoritas target mereka adalah polisi dan markasnya.

"Jadi para terduga teroris ini akan mengeksekusi targetnya dengan menghancurkan tempat-tempat kantor kepolisian yang ada di Pekanbaru. Mungkin Pos Polisi, Polsek, Polres dan termasuk Polda Riau," ucap Guntur.‎

Terakhir diamankan adalah NK alias Abu Aisha di Jalan Kubang Raya Kilometer 5, gang rumahnya, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.

"NK ‎merupakan terduga teroris kelima yang ditangkap Densus 88 hari ini. Dia ditangkap di jalan Kecamatan Tambang," ujar Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo, dilansir potretnews.com dari merdeka.com.

Ww alias Abu Afif diketahui adalah seorang wiraswasta, kelahiran Jakarta. Ia disebut-sebut sebagai pemimpin alias Amir kelompok ini. ‎Sedangkan BS alias Abu Ibrohim, juga seorang wiraswasta yang lahir di Pariaman. Keduanya tinggal pada satu rumah di Pandau.

‎‎Salah seorang terduga teroris yang dibekuk, BST alias Abu Ibrohim, ternyata baru menempati rumah kontrakannya di Perumahan Pandau Permai, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, selama enam bulan ini.

Dia ternyata berasal dari kampung halamannya di Lubukbasung, Sumatera Barat yang pindah ke Pandau. Dia sedang mengurus administrasi surat pindah dari Lubukbasung ke Kampar.

"(Abu Ibrohim) baru enam bulan tinggal di sini, dia pernah bilang berasal dari Lubuk Basung, Sumbar. Dan belakangan ini sedang mengurus surat pindah. Waktu pindah ke sini, dia lapor ke saya," ujar Ketua RT 03 RW 15, Perumahan Pandau Permai, Zainul Arifin..

Zainul tidak pernah curiga tentang aktivitas Abu Ibrohim. Sebab, terduga teroris ini tinggal di rumah kontrakan tersebut bersama seorang istri dan seorang anak kecil.‎ Istrinya ikut diamankan, namun hanya sebatas saksi. "Dia pindah ke sini bersama anak dan istrinya. Anaknya satu laki-laki," kata Zainul.

Abu Ibrohim selama tinggal di daerah ini, ternyata rajin ibadah Salat ke Masjid dan mengikuti kegiatan sosial seperti gotong royong bersama warga. "Dia sering salat ke mesjid, tak ada mencurigakan. Kalau ada kegiatan gotong royong, dia selalu ikut bersama kami," ujar Zainul.

Menurutnya, Abu Ibrohim diamankan bukan di rumahnya. Melainkan saat Abu Ibrohim menjemput istrinya di rumah itu. "Setahu saya tadi diamankannya tidak di rumah, tapi di luar sana," kata Zainul.

Tim Densus juga mengamankan sejumlah dokumen dan barang bukti lainnya dari dalam rumah kontrakan Abu Ibrohim.‎ Petugas Densus masuk ke rumahnya bersama Kapolres Kampar AKBP Deni Oktavianto, didampingi Ketua RT, Zainul. "Tadi dibawa barang-barang ada dokumen, ada bawa buku-buku juga dari dalam," ujar Zainul.

Selain mengamankan para pelaku, petugas juga menyita sejumlah barang. Di antaranya, dokumen, Buku Tabungan dan anak dan busur panah serta lainnya. ***

Editor:
Jaka Abdillah

wwwwww