Demi Pertahankan Gelar Juara Umum di MTQ Tingkat Provinsi Riau, Ini yang Dilakukan Kafilah Kota Pekanbaru sebelum ke Dumai
Ilustrasi/Kafilah Kota Pekanbaru tengah menjalani pemusatan latihan (training centre). Adapun tahap kedua dari persiapan ini, imbuh Idrus, para peserta kembali menjalani TC di Pekanbaru selama 8 hari dan keesokan hari langsung diberangkatkan menuju tempat pelaksanaan MTQ di Kota Dumai.”Jadi sebelum mereka dilepas ke Dumai yang jadwalnya diperkirakan akhir November atau awal Desember, peserta kembali menjalani TC,” tutur Idrus, dalam sebuah perbincangan khusus dengan potretnews.com, baru-baru ini.Persiapan lain yang tengah dilakukan oleh panitia, kata Idrus, pihaknya tengah mempersiapkan administrasi peserta yang menjadi persyaratan dan telah menjadi ketetapan panitia MTQ tingkat provinsi, di antaranya kartu tanda penduduk (KTP), dan kartu keluarga (KK).Dia memastikan persiapan peserta yang akan berkompetisi di ajang MTQ tingkat provinsi sudah rampung. Mulai dari baju seragam hingga pendaftaran yang dilakukan secara online.”Untuk melancarkan pemberangkatan kafilah ini, Bagian Kesra Setda Kota Pekanbaru melibatkan berbagai OPD (organisasi perangkat daerah). Jujur saja, kita tidak bisa bekerja sendiri,” ucap dia.Menurut Idrus, partisipasi Pemerintah Kota Pekanbaru di MTQ XXXVI Provinsi Riau di Kota Dumai tidak hanya sekadar mengirim peserta untuk musabaqah. Karena, daerah ini juga ikut ambil bagian dalam lomba bazaar dan pawai taaruf.
Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT (kanan) didampingi Wakil Wali Kota Ayat Cahyadi (tengah) dan Sekda M Noer (paling kanan) menerima trofi juara umum MTQ XXXV Tingkat Provinsi Riau dari Gubernur Arsyadjuliandi Rachman, Sabtu (15/10/2016).”Untuk iven bazar kita beri mandat kepada Disperindang. Kemudian untuk mempersiapkan pawai taaruf menjadi Dinas Pariwisata. Mohon doa restu dari warga Kota Pekanbaru agar kafilah ini berhaasil mempertahankan gelar juara umum,” ujar Idus, sembari menyebut Pekanbaru mengirimkan kafilah sebanyak 56 qari-qariah, hafiz-hafizah, mufasir-mufasiroh.Para peserta itu nantinya akan berlomba di cabang Tilawah (lomba perorangan dengan melagukan disertai tajwid dalam membaca suatu ayat Alquran), Tahfidz (perlombaan hafiz-hafizah atau penghafal Alquran perorangan), dan Tafsir (mufasir-mufasiroh disamping menghafal Alquran, peserta mampu pula mengartikan apa yang dibacakan secara perorangan).Kemudian, cabang Fahmil Alquran yaitu perlombaan seperti lomba cerdas cermat berkelompok 3 orang dan pertanyaannya seputar kandungan Alquran, dan cabang Syahril Alquran yaitu penerjemahan dia setelah satu peserta mengaji, dan 2 anggota lainnya menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan Inggris. (adv-bagiankesrasetdako/diskominfo/maulana)Narasi:
Muhamad Maulana & redaksi potretnews.comFoto-foto:
potretnews.com & berbagai sumber