Home > Berita > Riau

Bupati Inhil HM Wardan Terus Pantau Korban Banjir di Desa Mumpa

Minggu, 15 Oktober 2017 06:23 WIB
Advertorial
bupati-inhil-hm-wardan-terus-pantau-korban-banjir-di-desa-mumpaBupati Indragiri Hilir HM Wardan secara simbolis menyerahkan bantuan kepada korban banjir di Desa Mumpa.
TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com - Bupati Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau HM Wardan terus memantau korban banjir di Desa Mumpa, Kecamatan Tempuling melalui Tim Penanganan Korban Banjir yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Inhil, TNI dan Polri, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Badan SAR Nasional, Palang Merah Indonesia (PMI) serta pihak pemerintah kecamatan dan desa setempat. Menurut Bupati Wardan pemantauan memang sudah semestinya dilakukan, mengingat kondisi di lokasi pengungsian yang minim fasilitas dan akomodasi.

”Sejak terjadinya bencana banjir, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD, Dinas Kesehatan dan PMI terus bergerak mengevakuasi dan menyalurkan bantuan bagi para korban yang diungsikan,” ujar bupati, Senin (9/10/2017) malam.

Lebih lanjut, bupati berpesan kepada seluruh instansi terkait agar terus melakukan koordinasi dalam hal pengawasan para pengungsi banjir. Bahkan, Wardan mengaku, telah memanggil pihak perusahan untuk dimintai solusi perihal penanggulangan bencana banjir dalam bentuk normalisasi parit.

"Saya berpesan, agar warga pengungsi dapat bersabar atas segala cobaan yang datang. Kami selaku pemerintah berkomitmen untuk senantiasa menjalankan tugas sesuai tupoksi. Senin kemarin, saya telah memanggil pihak perusahaan untuk menormalisasi parit agar endapan dapat diangkat ke permukaan sehingga tidak terjadi genangan pada saat diguyur hujan" kata Bupati Wardan.

Hal senada juga disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Inhil, Yuspik, bahwa penanganan korban banjir memang dilakukan secara lintas sektoral melalui dinas terkait. Sebab, dalam musibah banjir yang terjadi ini, telah didirikan posko pengungsi korban banjir yang merupakan tanggung jawab bersama.

”Penanganan dilakukan oleh semua instansi yang terhimpun dalam sebuah tim. Di posko pengungsi, telah stand by, pihak BPBD Inhil, TNI dan Polri, Dinas Sosial serta pihak pemerintah kecamatan dan desa setempat, ujar Yuspik.

Selanjutnya, Yuspik mengatakan, dari hasil evakuasi terakhir sejak pagi tadi, tim penanganan korban banjir kembali berhasil mengevakuasi 5 orang yang langsung dibawa ke posko pengungsi.

”5 jiwa yang kita evakuasi ke posko korban banjir ini dalam kondisi sakit. Dengan dievakuasinya 5 orang ini, total warga korban banjir saat ini telah mencapai angka 225 jiwa dari 74 KK (Kepala Keluarga),” paparnya.

Di Posko korban banjir yang disiapkan oleh tim penanganan korban banjir, Yuspik mengungkapkan, terdapat 60 persen warga dari total keseluruhan warga korban banjir yang menginap di tenda-tenda pengungsian. ”Selebihnya, sekitar 30 persen itu telah dijemput oleh pihak keluarga masing-masing untuk dibawa pulang ke daerah lain,” ujarnya.

Di lokasi pengungsian, Yuspik mengatakan, tim penanganan korban banjir, telah menyediakan fasilitas kesehatan bagi para pengungsi, salah satunya ialah melalui pendirian posko kesehatan 24 jam yang diisi oleh petugas medis dari Puskesmas Kecamatan Tempuling.

”Pendirian posko kesehatan ini dilakukan, mengingat kondisi pasca banjir sangat lah rentan akan serangan penyakit, terutama bagi Balita dan anak-anak,” jelasnya.

Selanjutnya, Yuspik mengatakan, jika permukiman warga tidak dalam kondisi tergenang air, maka secepatnya tim penanganan korban banjir akan memulangkan para pengungsi dengan catatan ketika terjadi lagi banjir yang diakibatkan intensitas hujan yang tinggi dan luapan air sungai, maka tim penanganan korban banjir akan kembali melakukan evakuasi terhadap warga. (adv/diskominfo/suf)

wwwwww