Home > Berita > Riau

UKW dan Verifikasi Media Sarana Mengukur Terpenuhinya Pers Sehat dan Bertanggung Jawab

UKW dan Verifikasi Media Sarana Mengukur Terpenuhinya Pers Sehat dan Bertanggung Jawab

Hendry Ch Bangun foto bersama dengan sebagian peserta workshop. (foto: vivi ayunar)

Sabtu, 16 September 2017 12:22 WIB
Akham Sophian
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Dewan Pers mendorong penyelenggaraan verifikasi perusahaan media dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) untuk memastikan pemenuhan standarisasi profesionalitas. Anggota Dewan Pers Hendry Ch Bangun mengatakan citra profesi tercoreng karena ulah oknum yang tidak kompeten dalam menjalankan praktik kewartawanan.

”Uji kompetensi bagi wartawan dan verifikasi perusahaan media adalah sarana untuk mengukur terpenuhinya pers sehat dan bertanggung jawab,” kata Hendry tatkala menjadi pembicara dalam Workshop Jurnalistik potretnews.com 2017, di sebuah hotel berbintang di Pekanbaru, Riau, Sabtu (16/9/2017).

Menurut dia, Dewan Pers berharap UKW dilaksanakan seobyektif mungkin sehingga wartawan yang dinyatakan kompeten dijamin menjunjung tinggi Undang Udang Pers Nomor 40 dan kode etik jurnalistik.

”Seseorang yang tidak kompeten diimbau mengakhiri kiprah sebagai pekerja pers. Masih banyak pekerjaan lain yang menjanjikan,” ucap Hendry yang juga Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) itu.

Pria yang memulai karier kewartawanannya sejak 1982 tersebut menyatakan, Dewan Pers akan memberikan barcode kepada media-media yang sudah terverifikasi oleh Dewan Pers guna memudahkan masyarakat membedakan media mainstream dengan media abal-abal yang kerap menyebarkan berita hoax.

”Nanti ada barcode-nya, bahwa media ini trusted (terpercaya), terverifikasi di Dewan Pers. Ini juga bertujuan meminimalisir masyarakat dirugikan oleh pemberitaan hoax," ucap wartawan senior Harian Umum Kompas yang dipercaya menjabat Ketua Komisi Pendidikan Dewan Pers Periode 2016-2019.

Dikatakan Hendry, barcode yang akan ditempelkan pada media cetak dan online itu dapat dipindai dengan telepon pintar yang akan terhubung dengan data Dewan Pers.

”Jadi barcode itu bukan berbentuk yang garis-garis, tetapi kotak-kotak, yang menampilkan penanggung jawab media itu siapa, alamatnya di mana,” paparnya.

Sistem barcode merupakan hasil kerja sama Dewan Pers dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. ”Nah, nanti dengan adanya barcode, bisa ketahuan media yang ada tanda atau tidak dari Dewan Pers. Hal ini juga untuk menghindari adanya media seperti Saracen di masa mendatang,” ujarnya.

Workshop Jurnalistik potretnews.com 2017 bertema ”Media Siber Lokal, Aset Pers Nasional” (Potret Pers Indonesia Hari Ini; Mengapa Media Harus Diverifikasi, Mengapa Wartawan Harus Diuji Kompetensi?”) diikuti sejumlah ASN dari Dinas Kominfo di Riau, Humas Sekretariat DPRD Riau, bagian humas setdakab/setdakot, humas perguruan tinggi, humas perusahaan, pers kampus, dan wartawan potretnews.com dari Riau dan luar Riau. 

Kesuksesan workshop tidak terlepas dari dukungan yang diberikan sejumlah institusi yakni; Dewan Pers, Asian Agri, Universitas Lancang Kuning, RAPP (APRIL Group), PT Sari Dumai Sejati (Apical Group), dan PT Arminareka Perdana Cabang Pekanbaru.  ***

wwwwww