Home > Berita > Siak

Di Bazar MTQ XVII Kabupaten Siak, Stan Dinsos Sediakan Layanan Pijat Sehat Lho...

Di Bazar MTQ XVII Kabupaten Siak, Stan Dinsos Sediakan Layanan Pijat Sehat Lho...

Pengunjung saat dipijat.

Rabu, 06 September 2017 17:08 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com  - Perlehatan MTQ Kabupaten Siak XVII 2017 berlangsung sangat meriah. Ini terlihat dengan tumpah ruahnya masyarakat berbondong-bondong datang keacara tersebut. Apalagi, seperti MTQ pada umumnya, adanya stand bazar disitu, membuat masyarakat (pengunjung, red) makin betah berlama-lama di sana. Tahun ini, ada 46 stan bazar yang dipamerkan, yang diikuti dari 14 kecamatan se-Kabupaten Siak, seluruh Dinas dan dari salah satu sekolah negeri di daerah setempat.

Stand bazar ini memang jadi perhatian khusus pengunjung, apalagi jika ada yang unik. Seperti stand Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Siak. Jika dilihat secara kasat mata, stand ini memang beda jauh dengan stand lainnya. Lantaran pintunya tertutup rapat. Kalau stand lainnya terbuka.

Setelah ditelusuri, ternyata di dalam stand ini ada penyejuk ruangan, yang membuat para pengunjung terasa nyaman dan sejuk saat dipijit oleh tenaga pijat kesehatan yang disedikan Dinsos Siak.

Bagi masyarakat yang datang, pihak Dinsos telah menyiapkan 8 orang tenaga pijat (massage) pria dan wanita yang terlatih dan terampil serta bersetifikat. Mereka ini, tenaga pijat (terapis) alumni dari Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyata Guna Bandung dan PSBN-Tuah Sakato dari Sumatera Barat.

Mereka telah belajar dan dilatih memijit, refleksi, tsiatshu, totok wajah, selama 2 sampai 4 tahun. Dan saat ini para terapis telah membuka usaha pijat dirumah masing-masing.

Dengan adanya ini, Agusman (40), salah seorang terapis asal Kecamatan Minas mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Siak melalui Dinas Sosial yang telah memperhatikan ia dan teman-teman seprofesinya. Apalagi dulunya mereka terkucilkan dan tidak produktif, tapi sekarang lebih percaya diri dan lebih produktif seperti masyarakat yang normal pada umumnya.

"Saya mewakili kawan-kawan mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Siak yang telah membantu kami. Kalau kami tidak diikutsertakan dalam pelatihan dan keterampilan beberapa waktu lalu, tentu kami masih seperti yang dulu, pemalu dan tidak percaya diri," tutur Agus dihadapan Wakil Bupati Siak Alfedri, Senin kemarin.

Menanggapi hal itu, Wabup Alfedri mengatakan, bahwa Pemkab Siak terus berkomitmen untuk memperhatikan masyarakat miskin dan tidak mampu khususnya penyandang disabilitas (cacat) yang ada di daerah setempat.

“Kita tetap membantu dengan menyiapkan anggaran untuk penyandang disabilitas berat. Pada tahun ini,  kita tambah kuotanya menjadi 72 orang, masing-masing menerima Rp 300.000/bulan selama 12 bulan,” jelas Alfedri.

Begitu juga penyandang cacat yang membutuhkan alat bantu seperti kursi roda, alat bantu dengar, tongkat kruk, brace untuk kaki palsu dan lain-lain. Anggarannya sudah dialokasikan pada tahun ini. 

"Selain itu, Pemkab juga memberikan bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) bagi penyandang disabilitas, bahkan sudah kita anggarkan sesuai proposal yang sudah masuk dan diverifikasi. Terkait ini, kita juga menjalin kerja sama dengan dunia usaha mengunakan program CSR-nya. Bahkan sebelumnya hal ini sudah pernah kita laksanakan, seperti bantuan kaki palsu di Kecamatan Sungai Apit, bantuan peralatan pangkas rambut di Kampung Rempak Siak, dan lain-lain," jelasnya.

Sementara, Kepala Dinas Sosial melalui Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Wan Idris mengatakan, stand bazar Dinas Sosial pada MTQ tahun ini memang beda. Hal ini dilakukan agar pengunjung dapat menikmati layanan pijit kesehatan dari para terapis proporsional yang "di sekolahkan" Pemkab beberapa waktu lalu.

"Ide menampilkan layanan pijat ini sudah 2 tahun yang lalu diusulkan, dan baru tahun ini terwujud, berkat dukungan teman-teman Dinsos dan peserta pelatihan penyandang tuna netra yang telah dilatih," kata Wan Idris.

Ia pun berharap agar masyarakat dapat melihat stand bazar Dinas Sosial ini. Layanan yang diberikan dengan tarif untuk pijat atau refleksi di stan sebesar Rp. 80.000/jam, kalau diluar stan dalam arti dipanggil, diantar dan dijemput oleh petugas kerumah pelanggan sebesar Rp. 100.000/jam.

"Kalau kamar pijat di stand kami, disiapkan ruangan ber-AC. Kenyamanan ini tidak terlepas dari motto kami 'Kepuasan Pelanggan adalah Kebanggaan kami'," kata dia.

“Kalau kita pijit di sini, secara tidak langsung kita juga menolong saudara-saudara kita penyandang cacat, khususnya penyandang disabilitas netra (tuna netra) yang merupakan warga Siak juga, disamping sebagai ladang amal bagi kita," ungkap Wan Idris. 

Ia juga menambahkan, pihaknya juga telah menyiapkan kontak person untuk layanan panggilan ke rumah dengan nomor handphone 082173004440. ***

wwwwww