Home > Berita > Riau

Ajak Warga Riau Doakan Muslim Rohingya, MUI Riau Minta Presiden Jokowi Bersikap

Ajak Warga Riau Doakan Muslim Rohingya, MUI Riau Minta Presiden Jokowi Bersikap

Kaum ibu di Rohinga mengungsi.

Minggu, 03 September 2017 12:25 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau menghimbau masyarakat Riau untuk mendokan Muslim Rohingnya di Arakan- Myanmar yang saat ini mendapatkan perlakukan tidak manusiawi dari para militer setempat. "Minimal dengan menggunakan hati kita mendokakan saudara-saudara kita supaya selalu mendapatkan perlindungan Allah. Setidaknya dalam shalat kita berdoa dan memohon kepada Allah," imbau Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau Prof Dr HM Nazir Karim MA, Sabtu (2/9/2017).

Lebih lanjut disampaikanya banyak cara yang dapat dialakukan umat Islam di Riau untuk mendokan Muslim Rohingya. Termasuka juga seperti melakukan qunut nazilah.

"Ya, itu juga boleh (qunut nazilah, red) dan saya kira juga sangat baik sekali dan kita harapkan, karena ini juga termasuk dalam masalah berat . Sebenarnya qunut juga menjadi bagian dalam doa ketika terjadi musibah besar atau terjadinya kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh orang-orang yang tertindas," paparnya.

Menurut dia yang paling penting setiap doa yang dimintakan kepada Allah dilakukan dengan khusyuk. Baik itu doa yang dilakukan secara bersama-sama atau secara sendiri-sendiri.

"Mudah-mudahan ketika doa itu kita lakukan dengan lebih khusuk akan lebih baik. Tidak masalah juga kalau melakukan zikir akbar karena ini juga bagian dari ibadah maka harus dilakukan dengan ikhlas dan khusyuk," imbuhnya, dilansir potretnews.com dari tribunnews.com.

Selain doa bantuan-bantuan lain dalam bentuk materi juga harus diberikan untuk membantu Muslim Rohingya.

Dia juga sangat mengutuk rezim yang sudah membenci umat Islam di luar kewajaran. Tidak hanya Myanmar tapi juga negara-negara lain yang anti terhadap Islam.

Menurutnya apa yang dilakukan oleh para tentara Myanmar terhadap Muslim Rohingya merupakan tindakan biadab yang tidak boleh dibiayarkan begitu saja oleh negara-negara lain, termasuk Indonesia.

"Sangat-sangat kita sesalkan dan ini sudah sangat biadab. Mereka sangat benci dengan Islam dan sudah tidak menunjukan rasa toleran sama sekali," katanya.

Dengan demikian menurutnya, dukungan yang harus diberikan tidak cukup hanya doa saja. Upaya-upaya lain juga perlu dilakukan terutama oleh Presiden Indonesia yang memiliki kekuasaan.

Lebih dari itu, perlu adanya tekanan-tekanan dari negara-negara Islam lain supaya tindakan-tindakan keji yang dilakukan oleh tenatara Myanmar tersebut dapat dihentikan.

"Sesuai ajaran Rasul, bahwa kita bisa berupaya dengan kekuasan yang kita miliki selain dengan doa. Sebenarnya persoalan yang terjadi ini sudah cukup lama dan seharusnya sudah harus menjadi perhatian negara-negara di Asean. Saya juga sangat berharap presiden kita sebagai negara yang besar di ASEAN ya menunjukan kekuatanya. Mereka ini Muslim Rohingya juga sangat dekat dengan Melayu," paparnya.

"Kalau ini dibiarkan dan mereka berjuang sendiri (Muslim Rohingya, red) nampaknya tidak mungkin, maka perlu ada tekanan-tekanan politik. Kita Riau ini sama sikapnya sangat mengutuk orang-orang yang anti terhadap Islam, tidak hanya Myanmar tapi juga negara-negara lain anti terhadap Islam," jelasnya. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Riau, Umum, Peristiwa
wwwwww