Katanya Krisis Keuangan, tapi DPRD dan Pemkab Kampar Malah Rapat di Hotel Berbintang

Katanya Krisis Keuangan, tapi DPRD dan Pemkab Kampar Malah Rapat di Hotel Berbintang

DPRD dan Pemkab Kampar saat mengadakan rapat di hotel berbintang, Hotel Golden Tulip Pekanbaru.

Kamis, 24 Agustus 2017 18:55 WIB
BANGKINANG, POTRETNEWS.com - Entah benar apa tidak saat ini lagi krisis keuangan. Yang jelas Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kampar dalam keadaan keuangan dikabarkan krisis, malah mengadakan rapat di hotel berbintang yaitu di Hotel Golden Tulip, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Rabu (23/8/2017) malam. Kegiatan tersebut dimulai pukul 22.00 WIB, dan berakhir pukul 23.09 WIB. Rapat membahas penandatangan MoU KUA PPAS 2018, Pemkab bersama DPRD Kampar.

Kondisi ini bertolak belakang dengan rencana penghematan anggaran yang selalu didengungkan oleh Pemkab Kampar. Sampai-sampai, ada rencana pengurangan tenaga harian lepas (THL) di Kampar.

Dari pantauan wartawan malam tadi, kegiatan tersebut dilaksanakan di salah satu aula hotel itu yang berada di lantai dasar. Ruangan itu begitu besar, mewah. Lampu-lampunya, terlihat megah. Di bagian belakang ruangan itu, disediakan snack dan minuman. Membuat nyaman kepada siapa saja yang berada di ruangan itu.

Dalam kegiatan tersebut, terlihat hadir Bupati Kampar Azis Zaenal, Wakil Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto. Tampak hadir juga beberapa orang Kepala OPD Kampar. Begitu juga dengan para anggota DPRD Kampar. Hadir Ketua DPRD Kampar Ahmad Fikri dan beberapa wakilnya.

Setelah acara dibuka, bupati didampingi wakil bupati, serta ketua dan wakil ketua DPRD Kampar, menandatangani MoU KUA PPAS itu. Beberapa orang anggota humas, mengabadikan momen itu. Dalam kesempatan itu, Ketua DPRD dan Bupati menyampaikan sambutan bergantian.

Dari informasi yang beredar, kegiatan ini awalnya direncanakan di Hotel Swiss Delinn, Pekanbaru. Namun, karena informasi ini telah tersebar di kalangan wartawan, maka kegiatan dipindahkan ke Hotel Golden Tulip. "Rencana awalnya di hotel dekat Mall SKA itu," kata salah seorang ASN yang tidak mau disebutkan namanya.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris DPRD Kampar, Ramlah kepada Wartawan saat dijumpai, Kamis (24/8) di Gedung DPRD Kampar ia mengatakan dengan diadakan rapat di hotel berbintang tersebut, mengingat kondisi bupati yang sibuk. Kebetulan kata Ramlah, kegiatan bupati pada hari itu padat.

"Dari hasil rapat Bamus, rencananya kegiatan diadakan di ruang paripurna DPRD Kampar. Tapi mengingat waktu dan kesibukan bupati, maka diadakan di Pekanbaru," sebutnya, dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.

Dia menjelaskan, pada sore Rabu itu, bupati akan berangkat ke Solo melakukan pertemuan dengan presiden hari Kamis (24/8/2017). Di sisi lain, penandatangan MoU ini juga mendesak. Sebab, hari Kamis itu para anggota DPRD sudah memiliki agenda Bimtek. "Jadi memang tidak ada waktu lagi," ujarnya.

Maka lanjutnya, agar tak ada penundaan penandatangan MoU itu, diambil inisiatif untuk mengadakan kegiatan di Pekanbaru.

"Rencana sore bupati berangkat. Tapi karena mendesak ini, bupati cancel berangkatnya. Dia memilih untuk diadakan penandatangan ini dulu. Subuh-subuh tadi jadinya berangkat," sebutnya.

Dia menyebut, untuk kegiatan di hotel tidak dilarang. Hal itu sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2010 tentang pedoman penyusunan peraturan DPRD tentang tata tertib DPRD. "Jadi boleh, tidak ada dilarang sesuai dengan kondisional," ujar Ramlah.

Saat ditanya apakah kegiatan tersebut salah satu bentuk pemborosan anggaran, dia membantahnya. "Ini tidak pemborosan kok. Ini kan tidak mubazir," sebutnya.

Akan tetapi, Ramlah tidak mau menyebutkan berapa jumlah anggaran yang digunakan untuk menyewa ruang hotel mewah tersebut. Saat ditanya apakah anggaran yang digunakan mencapai Rp20 juta, dia menyebut tak sampai. "Anggarannya minim kok. Lagian di sana ada promo," sebutnya. ***

Editor:
Muh Amin

wwwwww