Home > Berita > Siak

Hilang bak Ditelan Bumi, Bupati Syamsuar Ajak Masyarakat Hidupkan Kembali Budaya Gotong Royong

Hilang bak Ditelan Bumi, Bupati Syamsuar Ajak Masyarakat Hidupkan Kembali Budaya Gotong Royong

Bupati Siak Syamsuar saat memberikan kata sambutan.

Selasa, 04 Juli 2017 22:40 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com  - Bupati Siak Syamsuar mengajak segenap komponen masyarakat untuk kembali membudayakan gotong royong di lingkungan masing-masing, termasuk dalam hal menjaga kebersihan dan keamangan kampung. "Mari kita budayakan kembali gotong royong, karena budaya tersebut menyimpan makna dalam kehidupan bermasyarakat," kata dia, usai panen padi perdana di Kampung Jayapura, Kecamatan Bungaraya, Siak, Riau, Selasa (4/7/2017).

Dikatakannya, gotong-royong merupakan sesuatu yang dapat membuat semua menjadi lebih besar dan bermakna. Budaya gotong royong adalah identitas nasional. Karenanya, budaya gotong royong seharusnya terus dijaga agar terus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Dahulu, mudah sekali menemukan budaya gotong royong dalam berbagai bentuk, mulai dari kerja bakti yang seringkali dilakukan warga setiap satu minggu sekali, hingga budaya gotong royong antar umat beragama,” ujarnya

Dihadapan masyarakat ratusan masyarakat Kecamatan Bungaraya, dia juga mengatakan bahwa semangat gotong-royong saat ini hampir terlupakan, padahal gotong-royong merupakan cara efektif dan efisien dalam menuntaskan beragam masalah.

Misalnya kata dia, dengan bergotong-royong membersihkan lingkungan masing-masing, justru akan menjadi lebih baik hasilnya dibandingkan jika menyerahkan kepada penghulu, maupun pihak kecamatan.

"Tidak mungkin Bupati, Camat, maupun Penghulu bisa melaksanakan pembangunan secara cepat dan maksimal jika tidak dibarengi dengan budaya gotong-royong oleh masyarakat," tegasnya.

Untuk itu, gotong royong adalah cara terbaik dalam mendukung program pembangunan di daerah. Karena hal itu merupakan modal sosial yang paling esensial. "Lahirnya semangat gotong royong merupakan cirikhas masyarakat Indonesia. Namun kerap kali semang," tutupnya. ***

wwwwww