Home > Berita > Riau

Astaga, Remaja di Pekanbaru Ini Bukannya Khusyuk Ibadah Malah ”Indehoi” di Bulan Ramadan

Astaga, Remaja di Pekanbaru Ini Bukannya Khusyuk Ibadah Malah ”Indehoi” di Bulan Ramadan

Wakapolresta Pekanbaru AKBP Edi Sumardi yang memimpin langsung razia, Jumat tengah malam.

Sabtu, 03 Juni 2017 09:28 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Kepolisian Resort Kota (Polresta) Pekanbaru menggelar razia, Jumat (2/6/2017) malam, dengan sasaran kafe serta hotel yang diduga jadi tempat mesum. Alhasil, 17 pria dan delapan wanita yang kebanyakan masih remaja berhasil terjaring. Sebanyak 25 orang ini terjaring, saat polisi merazia Hotel Holiday Jalan Tanjung Datuk Ujung Kecamatan Limapuluh, Kota Pekanbaru. Sebagian kedapatan sedang ngumpul di sekitar hotel tersebut, dan beberapa lainnya di dalam kamar bersama pasangan tanpa ikatan suami istri.

Bahkan ada pasangan yang diduga tengah ”indehoi” di kamar, lantaran kedapatan cuma mengenakan celana pendek (short). Keduanya pun tak bisa mengelak dan turut dibawa aparat berwajib. Jika dilihat sekilas, mereka ini masih di bawah umur dan belum terikat pernikahan.

Sebagian besar mereka tidak punya kartu tanda penduduk (KTP). Atas alasan ini, aparat terpaksa membawanya ke Polresta Pekanbaru untuk didata serta menjalani tes urine, guna memastikan mereka tidak mengkonsumsi narkoba. Kendaraan remaja-remaja ini juga ikut dibawa.

"Ada enam orang yang hasil tes urinenya positif, satu cewek serta lima lainnya laki-laki. Mereka ditangani oleh Satresnarkoba," kata Wakapolresta Pekanbaru AKBP Edi Sumardi Priadinata, Sabtu (3/6/2017) dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.

Edi yang memimpin langsung razia tersebut menegaskan, Operasi Cipta Kondisi ini digelar jajarannya guna menjaga kesucian bulan Ramadan serta untuk menjamin rasa aman bagi masyarakat kota Pekanbaru. Dalam razia tersebut, Polresta Pekanbaru mengerahkan sekira 30 personel gabungan.

Selain di hotel, aparat juga menyisir kafe di Jalan Mustika, Kecamatan Limapuluh Pekanbaru. Di sini petugas menemukan adanya live musik yang disajikan pengelola, yang dapat mengganggu ke khusyukan warga dalam melaksanakan ibadah, sebab letaknya berdekatan dengan tempat ibadah umat muslim.

"Kita berikan imbauan, agar pengelola kafe untuk menghargai masyarakat yang melaksanakan ibadah dengan tidak menghidupkan live musik," ujar mantan Kapolres Kampar ini. Dia pun menegaskan, operasi serupa bakal terus digelar selama bulan Ramadan. ***

Editor:
Farid Mansyur

Kategori : Riau, Pekanbaru, Umum, Hukrim
wwwwww