Home > Berita > Riau

Hati-Hati, Jelang Puasa Makanan Impor Ilegal Bertambah 10 Persen, BPOM RI Temukan Produk Asal India dan Malaysia di Selatpanjang

Hati-Hati, Jelang Puasa Makanan Impor Ilegal Bertambah 10 Persen, BPOM RI Temukan Produk Asal India dan Malaysia di Selatpanjang

Ilustrasi.

Kamis, 25 Mei 2017 17:29 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengintensifikan pengawasan produk kedaluwarsa sejak sebulan yang lalu. Hal ini juga dilakukan oleh BPOM di seluruh Indonesia yang telah diberi tahu oleh BPOM RI melalui surat resmi. Kepala Pusat Penyidikan Obat dan Makanan BPOM Hendri Siswadi mengatakan makanan impor ilegal dari sebelum puasa 2017 ini meningkat sekira 10 persen dibanding 2016.

"Meningkat impor ilegal dari sekitar Rp82 miliar menjadi Rp89 miliar itu sekitar 10 persen. Itu biasanya menjelang puasa ada banyak aktivitas impor legal," ungkapnya, Kamis (25/5/2017) dilansir potretnews.com dari okezone.com. Ia mengatakan ada berbagai jenis makan ilegal yang tidak terdaftar di BPOM ditemukan di daerah-daerah yang memiliki banyak pantai kecil seperti di Sumatera. Seperti di Pekanbaru yang ditemukan makanan ilegal yakni susu kemasan, minuman kaleng, roti biskuit, dan makanan ringan lainnya.

"Itu kita temukan di Selatpanjang, Kepulauan Riau, Pekanbaru. Itu barangnya jika dilihat dari kemasan berasal dari Malaysia dan India, tapi kita juga belum tahu secara pasti dari mana, karena bisa saja dipalsukan," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga menemukan barang ilegal dari produk lokal. Di mana perusahaan tersebut tidak mendaftarkan produk makanannya ke BPOM sehingga sudah dilakukan penindakan. "Pangan ilegal, pabrik penghasil kecap dan saos di Tangerang, itu tanpa izin edar dan pabriknya tidak higienis," tukasnya. ***

Editor:
Muh Amin

Kategori : Riau, Meranti, Umum
wwwwww