Home > Berita > Riau

Polisi Usut Dugaan Intimidasi Petugas Rutan Sialangbungkuk Pekanbaru ke Napi

Polisi Usut Dugaan Intimidasi Petugas Rutan Sialangbungkuk Pekanbaru ke Napi

Gambar ketika ratusan tahanan Rutan Sialangbungkuk Pekanbaru melarikan diri pada 5 Mei 2017.

Kamis, 18 Mei 2017 15:40 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Polisi terus menyelidiki latar belakang peristiwa kaburnya 448 narapidana Rutan Sialangbungkuk Pekanbaru, Riau, pada 5 Mei 2017 lalu. Dugaan awal, rutan mengalami kelebihan kapasitas karena dirancang untuk 561 penghuni, tetapi dihuni 1.870 narapidana. Seiring proses penyelidikan, polisi mendapat informasi para narapidana mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari petugas rutan. Bahkan dikatakan, petugas rutan memukul penghuni.

"Awalnya karena overcapacity, kondisi seperti itu dimanfaatkan oleh pihak-pihak atau oknum-oknum yang ada di rutan. Pelayanan yang kurang mengenakan bagi tahanan, ada unsur kekerasan juga seperti kaya memukul tahanan. Itu isu-isu yang keluar," kata Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur, Kamis (18/5/2017), dilansir potretnews.com dari detikcom.

Guntur melanjutkan, cerita penghuni yang dimintai sejumlah uang. Misalnya saat menggunakan telepon rutan, petugas mengenakan tarif permenit. Ada juga yang bercerita diberi makanan dengan menu tak manusiawi.

"(Peristiwa kaburnya para napi, red) Itu akumulasi dari faktor-faktor seperti yang kalau dia telepon keluarga, harus bayar permenitnya berapa. Makanannya tidak manusiawi. Yang sudah dimintai keterangan sejauh ini 20 orang lebih, baik dari pihak lapas, penghuninya dan keluarga," beber Guntur.

Ia menambahkan, polisi juga akan mendalami ada-tidaknya provokator yang menginstruksikan penghuni rutan melarikan diri. "Tetapi kita dalami lagi otaknya siapa karena itu kan harus tanya satu persatu. Kami mau interogasi lagi juga cukup sulit, mereka sudah resistan dengan polisi," jelas Guntur. ***

Editor:
Hanafi Adrian

wwwwww