Telanjur Diamankan dan Diinterogasi Warga karena Curiga Melihatnya Jalan Kaki pada Malam Hari lalu Masuk ke Mesjid, Pria Ini Dikira Tahanan Kabur dari Rutan Sialangbungkuk
Pria yang tidak diketahui namanya ini, hampir saja dituduh sebagai tahanan yang lari dari Rutan Sialang Bungkuk, Kota Pekanbaru. |
Senin, 08 Mei 2017 10:50 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Seorang pria yang diduga mengalami gangguan kejiwaan, nyaris dituduh sebagai tahanan yang melarikan diri dari Rutan Sialangbungkuk, Kota Pekanbaru, Riau. Warga yang mencurigainya pun sempat mengamankan pria itu lalu menghubungi polisi. Kejadian tersebut Minggu (7/6/2017) tadi malam, di Jalan Gunung Sari Kelurahan Rejosari Tenayanraya Kota Pekanbaru. Awalnya warga sempat melihat pria tersebut jalan kaki seorang diri lalu masuk ke mesjid. Warga yang curiga akhirnya mendatanginya.Warga sempat menanyakan dari mana asal usul pria ini, namun karena memang ada sedikit masalah kejiwaan membuat komunikasi tidak berjalan baik, sehingga masyarakat setempat menduga kalau ia adalah salah seorang dari tahanan yang kabur di Rutan Sialang Bungkuk."Dia bukan narapidana atau tahanan, cuma dikira warga begitu karena curiga bapak ini jalan kaki. Kejadiannya jam 21.00 WIB tadi malam. Pas ditanya, beliau menjawab dari Sialang. Lalu datang polisi," kata Umi, warga sekitar."Sempat ditanya-tanya, karena dia jawab udah mulai ngawur akhirnya dibawa polisi malam itu juga. Saya juga ikut menemani ke polsek sampai ke rutan. Ternyata bapak itu kerabat salah seorang warga di sini, bukan napi (tahanan, red)," lanjut Umi menceritakan. Kata Umi, cukup lama pria itu diproses, hingga akhirnya buat surat pernyataan, disertai pihak keluarga. Itu dilakukan setelah dirinya dipastikan bukan seorang tahanan yang melarikan diri dari Rutan Sialangbungkuk. "Ya karena dia stres, main jawab aja," ujarnya, dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.Umi tidak mengetahui persis siapa nama pria itu. Yang jelas sebutnya, dia merupakan salah seorang saudara warga di sana. Katanya, pria tersebut kecapekan usai berjalan kaki dari Panam mencari keluarganya. ***Editor:
Farid Mansyur
Farid Mansyur