Penuturan Ibu yang Anaknya Ditahan dan Jadi ”Sapi Perah” Oknum Petugas Rutan/Lapas di Riau: Biaya Kamar Sialangbungkuk Rp500 Ribu, di Pasirpengaraian Rp2 Juta

Penuturan Ibu yang Anaknya Ditahan dan Jadi ”Sapi Perah” Oknum Petugas Rutan/Lapas di Riau: Biaya Kamar Sialangbungkuk Rp500 Ribu, di Pasirpengaraian Rp2 Juta

Kondisi Rutan Sialangbungkuk, Pekanbaru pada siang hari. (foto: internet)

Senin, 08 Mei 2017 15:27 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Brobroknya moral oknum petugas Rutan Sialang Bungkuk, Kota Pekanbaru Provinsi Riau terbongkar sudah pasca kaburnya 448 orang tahanan di sana, Jumat lalu. Mulai dari pungli, memeras hingga perlakuan kasar mencuat. Praktik uang yang selama ini terjadi di Rutan Sialangbungkuk, Pekanbaru bukan isapan jempol semata. Bahkan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dibuat marah besar mengetahui itu dari tahanan yang dijumpainya langsung, hari Ahad (7/5/2017) siang kemarin. Dia minta semua yang terlibat dipidanakan.

Belum lagi permintaan Menteri itu diproses, ternyata muncul ulah oknum lainnya yang diduga melakukan hal serupa, tepatnya di Lapas Pasirpengaraian, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) Provinsi Riau. Ceritanya terungkap saat seorang wanita bernama Susianti datang ke Rutan Sialangbungkuk, Senin (8/6/2017) siang.

Sambil menangis, seperti ditulis dalam laman GoRiau.com yang dilansir potretnews.com, dia mengatakan anaknya bernama Reza dimintai uang Rp2 juta oleh orang di Lapas Pasirpengaraian buat biaya kamar. Jika tidak sang anak tidur di kamar mandi. Reza sendiri dievakuasi ke Lapas Pasirpengaraian setelah kericuhan pecah di Sialangbungkuk, menyebabkan 488 tahanan kabur.

Usut punya usut, Susanti bukan kali itu saja mengalami pemerasan. Hal serupa juga dirasakannya saat sang anak masih menjalani hukuman di Rutan Sialangbungkuk, jauh sebelum kasus tahanan kabur terjadi. Kata dia, setiap menjenguk Reza, oknum petugas Sialangbungkuk kerap minta uang.

"Iya, dimintai uang sama orang di dalam, katanya buat biaya kamar sebesar Rp500 ribu. Kalau menjenguk dimintai uang juga Rp50 ribu sama rokok sebungkus. Itu setiap kali menjenguk," beber Susianti sambil berurai air mata.

Saat kericuhan terjadi di Rutansialangbungkuk, di mana pintu gerbang samping berhasil dibobol, Reza anaknya juga ikut kabur. "Dia disuruh keluar, katanya disuruh kabur, dipaksa, cuma nggak ke mana-mana, dia di luar aja," tutur Susianti.

Kini sang anak sudah dievakuasi ke Lapas Pasirpengaraian. Namun bukannya menyelesaikan masalah, justru dirinya kembali dimintai uang buat biaya kamar Rp2 juta tersebut. Inilah yang memicu Susianti datang ke Rutan Sialangbungkuk, dengan maksud mengadukan nasibnya ke petugas.

"Saya nggak punya saudara di sana, saya menghidupi keluarga sendiri, untuk ongkos jenguk ke sana sudah berapa, ini diminta lagi uang kamar Rp2 juta, dari mana uangnya. Tadi sudah jumpa sama petugas, katanya lagi diproses. gimana hasilnya nggak tahu," ujar dia. ***

Editor:
Farid Mansyur

wwwwww