Lakukan Pengejaran ”Buta” tanpa Kantongi Foto dan Identitas, Bagaimana Cara TNI dan Polisi Memburu 448 Tahanan yang Melarikan Diri dari Rutan Sialangbungkuk?

Lakukan Pengejaran ”Buta” tanpa Kantongi Foto dan Identitas, Bagaimana Cara TNI dan Polisi Memburu 448 Tahanan yang Melarikan Diri dari Rutan Sialangbungkuk?

Aparat keamanan menangkap tahanan yang kabur dari Rutan Sialangbungkuk.

Minggu, 07 Mei 2017 10:45 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Hingga Ahad (7/5/2017) siang, tercatat sudah 244 orang tahanan dan narapidana yang melarikan diri dari Rutan Sialangbungkuk, Kota Pekanbaru Provinsi Riau berhasil diamankan oleh TNI, Polri dan dibantu masyarakat. Ternyata, aparat-aparat ini melakukan perburuan tanpa mengantongi identitas bahkan foto dari tahanan. Ini bisa dikatakan pengejaran 'buta', sebab pihak Rutan Sialang Bungkuk sampai sekarang belum ada menyerahkan data-data mereka.

Lalu seperti apa caranya mengidentifikasi atau membedakan kalau seseorang tersebut adalah tahanan yang kabur dari Rutan Sialangbungkuk? Ternyata hal ini tidak mudah dilakukan. dibutuhkan kerja ekstra, meski sebagian dari tahanan itu ada yang menyerahkan diri.

"Jika pengejaran dihari pertama, mengidentifikasi para tahanan yang kabur ini cukup mudah, pertama dari kostum mereka, bahkan ada yang tidak memakai sendal saat melarikan diri. Lalu jarak pelariannya, belum akan jauh," beber Dandim 0301/Pekanbaru Kolonel Infanteri Tunjung Setiabudi, dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.

Tunjung mengemukakan, pengejaran menjadi makin berat sehari setelahnya, karena kemungkinan para tahanan yang kabur sudah mengubah penampilan mereka. Pola pengejaran pun diubah.

"Di sini dibutuhkan kerja sama masyarakat. Mereka lah yang paling paham dan kenal dengan wilayah pemukimannya, mengenal orang-orang yang tinggal dan menetap disitu. Pasti jika ada tahanan kabur yang masuk, sudah langsung dikenali," lanjutnya menjelaskan.

Untuk itu, Tunjung mengharapkan ada informasi dari masyarakat terkait adanya keberadaan orang asing, dan hindari kontak fisik atau berbuat anarkis. "Kita (TNI) ada Babinsa, Polri ada Bhabinkamtibmas, segera hubungi supaya bisa langsung ditindak lanjuti," ujarnya.

Berbagai cara tahanan yang melarikan diri ini mengelabui aparat. Ada yang menggunakan KTP palsu, menumpangi travel antarkabupaten hingga menyewa taksi. Namun upaya ini gagal, karena petugas menggelar razia di jalan-jalan, termasuk memeriksa orang-orang. ***

Editor:
Farid Mansyur

wwwwww