Home > Berita > Rohil

Balada Buruh PT Jatim Jaya Perkasa di Rohil yang Keluhkan Kontrak hingga Dihadang Senjata

Balada Buruh PT Jatim Jaya Perkasa di Rohil yang Keluhkan Kontrak hingga Dihadang Senjata

Suasana demo buruh PT Jatim Jaya Perkasa di Kantor Disnaker Rohil.

Kamis, 04 Mei 2017 07:11 WIB
BAGANSIAPIAPI, POTRETNEWS.com - Ratusan buruh perkebunan dari PT Jatim Jaya Perkasa dan PT Siandora Seraya melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Disnaker Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau pada Rabu (3/5/2017). Mereka menuntut ketegasan pemerintah untuk mengesahkan satu dari dua organisasi buruh tempat mereka berlindung. Aksi buruh yang dimotori oleh Federasi Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan (FSPPP), menuntut pihak Disnaker untuk mempertemukan dua organisasi buruh yang sedang bertikai untuk dicari jalan keluarnya.

Pimpinan aksi buruh, Syamsul Thamrin Oppusunggu menegaskan, akibat tidak ada kejelasan legalitas organisasi buruh yang ia pimpin, pihaknya mengaku sangat kesulitan untuk memperjuangkan nasib buruh pada saat ini.

Contohnya, masih banyak buruh di PT Jatim Jaya Perkasa yang tidak mendapatkan kontrak kerja padahal mereka sudah mengabdi selama 13 tahun.

”Minimal kalau tiga bulan bekerja sudah mendapatkan SKU. Saya sudah datangi PT Jatim, tapi saya dihadang dengan senjata. Tapi saya kasihan lihat buruh. Saya bilang sama mereka bahwa saya datang bukan sebagai preman, tapi merupakan pimpinan buruh,” kata Syamsul.

Yang lebih menyedihkan lagi, imbuh dia, pihak perusahaan sengaja membiarkan perempuan tua bekerja sebagai penodos sawit. ”Pernah saya maki-maki manajernya. Otakmu di mana. Kau berpendidikan gak,” ketusnya.

Syamsul menambahkan, ia mengingatkan pentingnya organisasi buruh dengan tujuan agar seluruh buruh mendapatkan kesempatan yang sama.

Terpisah, Kadisnaker Rohil Ir Amiruddin mengatakan, pihaknya tidak bisa mendaftarkan serikat buruh FSPPP versi Syamsul dengan FSPPP yang dipimpin oleh Suhaimi Tanjung sepanjang logo dan lambang kedua organisasi tersebut sama.

”Kita menyarankan agar dibuat akte perubahan dari pengurus lama dengan pengurus yang baru. Karena masalahnya, nomor surat yang akan kita keluarkan tetap dengan nomor yang lama,'' kata dia seperti diberitakan GoRiau.com yang dilansir potretnews.com.

Menurut Amiruddin, jika salah satu organisasi tersebut tidak mengalah, maka yang akan dirugikan adalah buruh. Karena yang mereka klaim adalah buruh dan tempat kerja yang sama. ''Yang repot nanti pastilah Disnaker dan aparat keamanan. Karena mereka akan saling gontok gontokan,” ujarnya.

Untuk mengatasi konflik tersebut, Disnaker akan mengambil keputusan untuk memfasilitasi dengan cara menghadirkan Disnaker provinsi dan Polres Rohil agar kedua organisasi tersebut membuat surat pernyataan. Demo yang berlangsung tertib tersebut, dikawal aparat dari Polres Rohil sebanyak 100 personel. ***

Editor:
Farid Mansyur

Kategori : Rohil, Riau, Umum, Peristiwa
wwwwww