Home > Berita > Riau

Listrik Pulau Cawan Indragiri Hilir Nyala 24 Jam, Warga Hanya Dibebankan Rp50 Ribu per Bulan

Listrik Pulau Cawan Indragiri Hilir Nyala 24 Jam, Warga Hanya Dibebankan Rp50 Ribu per Bulan

Salah satu sekolah di Pulau Cawan Kecamatan Mandah Kabupaten Indragiri Hilir.

Senin, 01 Mei 2017 11:25 WIB
TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com - Memanfaatkan hari libur, Gubernur Riau Ir H Arsyadjuliandi Rachman MBA beserta istri menikmati keindahan Pulau Cawan, yang selama ini kesohor dengan Pantai Solop-nya, Minggu (30/4/2017). Mereka didampingi oleh Bupati Indragiri Hilir HM Wardan. "Ini kali pertama saya ke sini. Luar biasa indah alamnya. Hutan mangrove ini saya rasa terbaik di Riau," ujar Andi Rachman, sapaan akrabnya. Ia berkeliling menikmati perjalanan sekitar dua kilometer di Pulau Cawan, yang berada di wilayah Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Andi Rachman bahkan sempat memanjat rumah pohon yang dibangun di tengah hutan mangrove. Di sana ia memandangi hutan mangrove yang masih alami. "Memang indah ya, tidak ada tandingannya di Riau. Bahkan di wilayah Sumatera lainnya tidak memiliki keindahan seperti ini," kata dia, dilansir potretnews.com dari tribunpekanbaru.com.

Andi Rachman sempat berulang kali foto bersama sang istri, Sisilita, dengan latar hutan mangrove. "Foto wedding lagi ini," ujar Andi Rachman bercanda, sambil merangkul sang istri.

Pulau Cawan mulai dikenal dengan keindahan hutan mangrovenya setelah Kementerian Perikanan dan Kelautan membangun infrastruktur jalan di antara hutan bakau. Jalan sepanjang hutan bakau mencapai dua kilometer. Apalagi kemudian Pemprov Riau melalui bantuan keuangan (Bankeu) membantu penerangan dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Listrik pun nyala selama 24 jam, dan warga yang bermukim di pulau itu hanya dibebankan Rp 50 ribu per bulan.Menurut Gubernur Andi Rachman, Pulau Cawan dan gugusannya harus dipelihara karena memiliki potensi luas biasa untuk menggerakkan perekonomian masyarakat.

Terutama potensi wisatanya yang sangat bisa dijual. Hutan mangrove masih asri dan pasir putih di Pantai Solop terbentang luas. "Pulau Cawan dan gugusannya harus kita selamatkan. Kita harus bekerja keras menjaganya dari ancaman kepunahan sumber kekayaan hayatinya," papar dia.

Dari keterangan masyarakat yang tinggal di pulau itu, ikan-ikan mulai sulit didapat akibat hutan bakau yang mulai menipis dan terjadinya abrasi di gugusan Pulau Cawan. "Perlu segera diselamatkan. Makanya Pulau Cawan harus dijadikan tahura (taman hutan rakyat), agar terpelihara ekosistem di dalamnya," ujar Andi Rachman.

Pemprov Riau akan membantu penuh pengembangan pariwisata di Pulau Cawan. Salah satunya yang sudah terealisasi adalah pembangunan PLTS melalui bantuan keuangan. "Kita dari Pemprov Riau dukung penuh,” kata dia. Selain menikmati keindahan hutan mangrove, Andi Rachman dan istri juga berjalan di Pantai Solop. "Pantainya indah dan potensinya juga luar biasa," kata dia.

Bupati Inhil HM Wardan mengemukakan, luas Pulau Cawan mencapai 1.000 hektar. Secara bertahap akan terus perbaikan, terutama di titik-titik yang mengalami kerusakan. "Kami ingin Pulau Cawan ini menjadi daerah tujuan wisata. Terus kami promosikan, di samping membangun infrstrukturnya," ucapnya.

Menurut Wardan, sebelumnya sudah ada investor yang datang dan menyatakan berminat untuk mengembangkan kawasan wisata tersebut. Sayangnya, tindaklanjutnya belum ada. "Kami akan terima kalau ada investor lain yang berminat mengembangkan kawasan wisata ini,” ucapnya. Kami akan tunggu," ujar Wardan. ***

Editor:
Hanafi Adrian

Kategori : Riau, Inhil, Umum
wwwwww