Home > Berita > Riau

Wisatawan Asal Sumut Ini Murka Kala Tiba di Taman Burung Kabupaten Siak

Wisatawan Asal Sumut Ini Murka Kala Tiba di Taman Burung Kabupaten Siak

Kondisi taman burung Mempura di daerah Kabupaten Siak, Provinsi Riau. (foto: potretnews.com/sahril)

Kamis, 20 April 2017 18:59 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com  - Proyek pembangunan taman burung Mempura yang tadinya diprogramkan untuk penunjang ekowisata di daerah Kabupaten Siak, Provinsi Riau, kini terbengkalai. Bahkan  proyek yang dibangun di daerah Kecamatan Mempura tetapnya bersebelahan dengan markas Pemadam Kebakaran BPBD Kabupaten Siak itu kini tampak 'bak sarang biawak', karena sudah ditumbuhi semak belukar di sekelilingnya.

Rumput dan semak belukar disepanjang jalan masuk maupun keluar taman juga sudah menjalar setinggi manusia, kondisi bangunan juga sudah tidak terawat. Bahkan, jaring-jaring yang menyelimuti tiang-tiang taman itu juga sudah banyak rusak. Kondisi bangunan yang tidak dirawat juga sangat terlihat dari lantai yang kotor dan WC yang tidak tersedia bak air di dalam area taman tersebut. Padahal, mega proyek itu dibangun senilai Rp1,79 miliar mengunakan dana APBD Siak  tahun anggaran 2014.

Dalam proyek itu, pembangunan tidak hanya sebatas taman burung saja. Tetapi meliputi kawasan dan jalan akses ke dalam taman. Proyek fantastis itu dimenangkan oleh CV Nafa Jaya Perkasa dengan perusahaan konsultan CV Laudah Rekayasa Konsultan.

Keberadaan adanya taman burung manjadi salah satu tempat wisata di daerah Kabupaten Siak ternyata sudah tercium dari salah seorang wisatawan asal Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Hendra Sembiring. Dia menyangka, taman tersebut sudah bisa dinikmati para wisatawan yang berkunjung ke daerah berjuluk "Negeri Istana" tersebut.

Akan tetapi, saat menginjakkan kakinya di tempat itu, dia merasa kecewa. Bahkan dia menilai, pembangunan taman itu saat ini tidak pantas disebut sebagai taman burung, melainkan "Sarang Biawak".

"Saya pikir sudah ada taman burung disini. Karena isunya pembangungan taman ini sudah ada di Siak. Eh.... ternyata belum selesai,"kata Hendra kepada potretnews.com, Kamis (20/4/2017).

"Tapi, kalau saya lihat taman ini, sudah tidak cocok lagi dikatakan sebagai taman burung, melainkan sudah banyak biawak sepertinya di sini. Rumputnya, juga sudah lebat kali ya...?,"keluhnya.

Melihat kondisi taman burung yang sudah memprihatinkan, dia beserta sanak saudaranya langsung bergegas meninggalkan lokasi. Padahal, anak-anaknya sudah turun dari mobil Toyota Fortuner berwarna putih milik pria asal Sumut itu. "Jangan kesitu nak, nanti digigit biawak lho...," katanya, sembari menarik kedua tangan anaknya masuk kedalam mobil, dan langusng berangkat meninggalkan lokasi.

Seperti diberitakan sebelumnya, proyek pembangunan taman burung ini diduga sudah masuk keranah penegak hukum. Bahkan, beberapa waktu lalu Kanit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Reserse Kriminal Polres Siak Ipda Resi Omlia menyampaikan, laporan terkait proyek taman burung tersebut belum ada hingga saat ini. Bahkan untuk proses penyelidikan dia belum dapat memastikan kapan waktunya.

"Masalah itu belum dapat kami tangani. Kemungkinan proses penyelidikan juga belum ada. Kita lihat saja nanti," ujarnya, saat ditemui di ruang Tipikor Polres Siak, beberapa waktu lalu.

Sementara, Kasi Intel Kejari Siak Agung Setiadi tidak menampik bahwa laporan itu sudah pernah masuk ke meja kerjanya. Tetapi, dia menyebut, hal itu sudah ditangani pihak Polres Siak.

"Kita tak enak. Hal itu kan sudah ditangani sama pihak Polres. Nanti tabrakan pula kita sama mereka," ungkapnya, beberapa waktu lalu. ****

wwwwww