Home > Berita > Riau

Duh... Mengaku Bukan Ketua Tim, Asisten III Setda Kota Pekanbatu Mendadak Tidak Tahu Soal Progres Renovasi Pasar Sukaramai

Duh... Mengaku Bukan Ketua Tim, Asisten III Setda Kota Pekanbatu Mendadak Tidak Tahu Soal Progres Renovasi Pasar Sukaramai

Plaza Sukaramai terbakar beberapa waktu lalu.

Kamis, 13 April 2017 15:43 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Asisten III Setdako Pekanbaru, Mutia Eliza mengeluarkan pernyataan yang membingungkan. Dia mengaku bukan Ketua Tim Renovasi Pasar Sukaramai.

Bahkan saat dikonfirmasi di Kantor Wali Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (13/4) mendadak tidak mengetahui persoalan progres renovasi Pasar Sukaramai atau Ramayana Jalan Sudirman Pekanbaru.

"Bukan saya itu ketuanya. Itu Pak Dedi (asisten II). Sebelumnya kan sudah ada tim, jadi tim itu saja yang melanjutkan,"katanya, dilansir potretnews.com dari tribunpekanbaru.com.

Pernyataan Mutia ini justru berbeda dengan yang disampaikan Kepala Inspektorat Kota Pekanbaru, Azmi yang saat itu pernah menjabat sebagai plt asisten III dan Ketua Tim Renovasi Pasar Sukaramai. Menurut Azmi, jabatan ketua tim tersebut melekat pada jabatan asisten III. Jadi siapa pun yang menjabat sebagai asisten III maka otomatis akan menjadi Ketua Tim Renovasi Pasar Sukaramai.

"Itu kan sifatnya jabatan. Di dalam SK itu kan tidak disebutkan nama pejabatnya tapi jabatannya, asisten III. Jadi siapa pun yang menjadi asisten III, maka pejabat itulah yang menjadi ketua tim," paparnya.

Keberadaan Tim Renovasi Pasar Sukaramai belakangan ini menjadi sorotan publik. Pasalnya, hingga saat ini progres renovasi pasar sukaramai belum jelas. Saat kegiatan ini tidak berjalan, maka publik mempertanyakan kinerja tim ini sudah sejauh mana.

Seperti diketahui, Gedung Plaza Sukaramai hangus terbakar dilalap sijago merah 11 Desember 2015 lalu. Hingga saat ini gedung tersebut masih terbengkalai. Pascamusibah kebakaran pedagang Plaza Sukaramai terpaksa berjualan di tempat penampungan sementara (TPS). Sejak berjualan di TPS, omset penjualan pedagang Pasar Sukaramai turun.

Turunya daya beli beli di pasar tersebut disebabkan kerana kondisi kios yang tidak representatif lagi untuk berjualan. Selain kiosnya yang kecil, akses masuk ke kios tersebut juga sempat. Sehingga pembali urung melakukan aktifitas jual beli di pasar tersebut.

Kondisi ini diperarah dengan lahan parkir yang tebatas. Sebab lahan parkir yang selama ini digunakan untuk menampung kendaraan, sudah dialihfungsikan untuk mendirikan lapak-lapak kios sementera di pasar tersebut. ***

Editor:
Farid Mansyur

wwwwww