Ratusan Massa Desak Polda Riau dan Kejaksaan Tuntaskan Dugaan Korupsi Pembangunan Ruang Terbuka Hijau di Kota Pekanbaru
 |
Aksi unjuk rasa ratusan massa di depan Kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, Rabu (12/4/2017) siang. (foto: goriau.com) |
Rabu, 12 April 2017 11:40 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Ratusan massa dari Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Riau, Rabu (12/4/2017) siang, menggelar unjuk rasa di Kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau. Tuntutan massa adalah meminta kepolisian menindak lanjuti kasus dugaan korupsi.
Kasus dugaan Korupsi ini terkait pembangunan dua ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Pekanbaru. Massa yang berjumlah ratusan itu menuntut tiga hal dari aparat berwajib, pertama mendesak agar hukum ditegakkan dan transparan, khususnya soal RTH.
Kedua, massa meminta agar kepolisian mengusut dugaan KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) atas dugaan konspirasi pelelangan proyek RTH dengan anggaran APBD sebesar Rp14 miliar. Terakhir adalah meminta Polda dan Kejati Riau untuk sesegera mungkin mengusut kasus ini.
"Jangan ada yang kebal hukum, sesuai dengan azas equality berfore the law. Kami menduga, ada pihak yang memback up perusahaan pemenang tender proyek RTH," ungkap koordinator aksi melalui pengeras suara, dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.
Usai menyampaikan tuntutannya, ratusan massa ini langsung ditemui Direktur Reskrimsus Polda Riau, Kombes Johny Eddizon Isir. Ia berjanji akan berkoordinasi dengan pihak Kejati soal laporan dugaan korupsi tersebut.
"Tentu, kita akan koordinasikan. Sejauh mana progres kasus tersebut," sebut Johny Eddizon Isir di hadapan ratusan pendemo. Mendengar jawaban itu, massa pun kemudian membubarkan diri. Mereka lalu melanjutkan aksi serupa di kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau dengan tuntutan yang sama.
Unjuk rasa itu sempat membuat arus kendaraan tersendat, terutama di Bundaran Tugu Zapin. Ruas Jalan Gajah Mada depan Kantor Direktorat Reskrimsus juga macet. Pantauan media, belasan petugas lalu lintas diturunkan mengatur arus.
Sebelum ke Ditreskrimsus, ratusan pengunjuk rasa tersebut menggelar long march dari Jalan Cut Nyak Dien. Mereka juga membawa berbagai spanduk tuntutan. ***
Editor:
Farid Mansyur
Kasus dugaan Korupsi ini terkait pembangunan dua ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Pekanbaru. Massa yang berjumlah ratusan itu menuntut tiga hal dari aparat berwajib, pertama mendesak agar hukum ditegakkan dan transparan, khususnya soal RTH.
Kedua, massa meminta agar kepolisian mengusut dugaan KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) atas dugaan konspirasi pelelangan proyek RTH dengan anggaran APBD sebesar Rp14 miliar. Terakhir adalah meminta Polda dan Kejati Riau untuk sesegera mungkin mengusut kasus ini.
"Jangan ada yang kebal hukum, sesuai dengan azas equality berfore the law. Kami menduga, ada pihak yang memback up perusahaan pemenang tender proyek RTH," ungkap koordinator aksi melalui pengeras suara, dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.
Usai menyampaikan tuntutannya, ratusan massa ini langsung ditemui Direktur Reskrimsus Polda Riau, Kombes Johny Eddizon Isir. Ia berjanji akan berkoordinasi dengan pihak Kejati soal laporan dugaan korupsi tersebut.
"Tentu, kita akan koordinasikan. Sejauh mana progres kasus tersebut," sebut Johny Eddizon Isir di hadapan ratusan pendemo. Mendengar jawaban itu, massa pun kemudian membubarkan diri. Mereka lalu melanjutkan aksi serupa di kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau dengan tuntutan yang sama.
Unjuk rasa itu sempat membuat arus kendaraan tersendat, terutama di Bundaran Tugu Zapin. Ruas Jalan Gajah Mada depan Kantor Direktorat Reskrimsus juga macet. Pantauan media, belasan petugas lalu lintas diturunkan mengatur arus.
Sebelum ke Ditreskrimsus, ratusan pengunjuk rasa tersebut menggelar long march dari Jalan Cut Nyak Dien. Mereka juga membawa berbagai spanduk tuntutan. ***
Editor:
Farid Mansyur
