Home > Berita > Riau

Jelaskan Program Provinsi, Gubernur Arsyadjuliandi Rachman Malah Disoraki Berkali-kali oleh Ribuan Kepala Desa se-Riau

Jelaskan Program Provinsi, Gubernur Arsyadjuliandi Rachman Malah Disoraki Berkali-kali oleh Ribuan Kepala Desa se-Riau

Rapat Kerja Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa se-Provinsi Riau, Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru, Rabu (12/4/2017) pagi. (foto: goriau.com)

Rabu, 12 April 2017 10:58 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Ribuan aparatur pemerintah desa se-Provinsi Riau serempak menyoraki Gubernur Riau H Arsyadjuliandi (Andi) Rachman yang dianggap tidak memberikan bantuan kepada desa.

Ini dirasakan kepala desa karena merasakan ketimpangan dan berbeda dari zaman kepemimpinan Rusli Zainal yang senantiasa memberikan bantuan kepada desa.

"Zaman Pak Rusli, desa dapat bantuan. Pusat dapat, provinsi pun dapat. Sekarang kami nggak dapat, kalau dapat dari pusat, dari provinsi nggak dapat lagi," kata salah seorang kepala desa di hadapan orang nomor satu di Riau itu di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru, Rabu (12/4/2017) pagi.

Saat Andi Rachman bersiap akan memberikan jawaban melalui mikrofonnya, saat itu juga ribuan peserta rapat langsung menyoraki. "Huuuuuuuu," seru mereka, dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.

Sorak-menyorak sebagai bentuk kekecewaan itu pun berkali-kali terdengar di saat Andi Rachman mencoba menjelaskan program bantuan keuangan provinsi yang selama ini dikucurkannya.

"Bapak dan ibu kepala desa, setiap tahunnya provinsi selalu menyalurkan bantuan keuangan. Ada mekanismenya. Seperti Rp500 juta per desa secara berbeda, memang nggak rata," urai Andi Rachman yang tetap saja disoraki oleh ribuan kepala desa.

Dikatakan Andi, untuk tahun 2017, Bankeu Provinsi Riau diperuntukan Kabupaten Kampar sebesar Rp15,4 miliar, Siak Rp47 miliar, Pelalawan Rp24 miliar, Rohil Rp81 miliar, Kuansing Rp40 miliar, Inhu Rp29 miliar, Bengkalis Rp45 miliar.

"Ada sebetulnya dari provinsi. Kami serahkan ke kabupaten, mereka yang menentukan. Kami hanya menentukan kriterianya," lanjut Andi namun tetap saja disoraki peserta rapat dengan nada kecewa. ***

Editor:
Fanny R Sanusi

wwwwww