Home > Berita > Riau

Petugas Kebersihan Jadi Korban ”Kasih Papa”, Motornya Hilang Saat Parkir di Luar Pagar Kantor Wali Kota Pekanbaru

Petugas Kebersihan Jadi Korban ”Kasih Papa”, Motornya Hilang Saat Parkir di Luar Pagar Kantor Wali Kota Pekanbaru

Ilustrasi/Motor yang diparkir di luar Kantor Wali Kota Pekanbaru.

Jum'at, 07 April 2017 09:20 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Syamsul yang sehari-hari bertugas sebagai cleaning service di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kota Pekanbaru bernasib sial, Kamis (6/4/2017). Sepeda motor yang dirinya parkirkan di pinggir Jalan Cut Nyak Dien tepat di depan pintu keluar pagar belakang Kantor Wali Kota Pekanbaru, Riau, hilang digondol maling.

Seperti diberitakan tribunpekanbaru.com yang dilansir potretnews.com, seluruh pegawai pemerintah kota (pemkot) Kamis kemarin memang dilarang untuk membawa kendaraan bermotor. Sebab setiap Kamis pertama setiap bulannya, pemkot menggalakkan Program Kamis Bersih tanpa Polusi Asap (Kasih Papa).

Pagi itu Syamsul tiba di kantor wali kota sekira pukul 09.00 WIB. Setiba di kantor wali kota, Syamsul tidak bisa membawa sepeda motornya masuk ke halaman kantor wali kota. Sebab setiap ada Program Kasih Papa seluruh pintu gerbang masuk dan keluar dijaga ketat oleh petugas Satpol PP Pekanbaru.

"Karena nggak bisa dibawa masuk, motornya saya parkir diluar. Sekitar pukul 14.00 Wib, saya keluar kantor. Rencananya mau memasukkan motor saya ke dalam kantor Walikota, tapi pas saya lihat motor saya sudah tidak ada," katanya.

Syamsul sontak terkejut saat melihat motor beat dengan nomor polisi BM 3647 AH, sudah tidak lagi dilokasi parkir belakang kantor wali kota. Syamsul sempat mencari di sekeliling belakang kantor wali kota, namun tidak menemukan sepeda motornya. Beberapa rekannya kemudian mencoba memberikan semangat kepada Syamsul agar sabar menghadapi musibah ini.

Namun bagi Syamsul, kehilangan sepeda motornya tersebut sangat menyedihkan. Sebab sepeda motornya tersebut adalah sepeda motor satu-satunya dan dirinya beli dengan sistem cicilan, atau kredit. Sedihnya lagi, saat sepeda motornya hilang, teryata cicilan bulananya baru bulan ke 16 dari 30 bulan. "Belum lunas lagi bang, masih lama lunasnya," tuturnya.

Program Kasih Papa belakangan ini memang banyak menimbulkan pro-kontra bagi kalangan pegawai Pemkot Pekanbaru. Sebab tidak seluruh pegawai rumahnya dilewati angkutan umum. Termasuk Syamsul salah satunya.
"Saya tahu hari ini tidak boleh bawa motor. Tapi kalau nggak bawa motor mau pakai apa bang. Rumah saya jauh. Saya pulang balek dari Bangkinang," kata dia.

Pantaun di lapangan, Program Kasih Papa tidak berjalan sesuai rencana. Sebab masih banyak pegawai yang membawa kendaraan setiap hari Kamis pada awal bulannya. Bedanya, kendaraan bermotor tersebut tidak di parkirkan di halaman dalam kantor wali kota, namun di parkirkan di badan jalan dan trotoar belakang kantor wali kota.

Tidak heran, jika setiap Kamis awal bulan, ruas jalan belakang kantor wali kota selalu macet. Arus lalu lintas di ruas jalan ini tersendat akibat banyaknya kendaraan roda empat yang diparkirkan di badan jalan. ***

Editor:
Fanny R Sanusi

wwwwww