Home > Berita > Riau

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo Pukau Ribuan Orang Saat Sampaikan Kuliah Umum di Pekanbaru

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo Pukau Ribuan Orang Saat Sampaikan Kuliah Umum di Pekanbaru

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. (foto: goriau.com)

Rabu, 05 April 2017 15:09 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan kuliah umum di hadapan ribuan mahasiswa dan pelajar, di Gedung PKM Kampus UIN Suska Riau, Rabu (5/4/2017) siang. Meski tak berpanjang lebar, namun pidatonya mampu membuat ribuan peserta terpukau. Dengan tegas dan menggelegar, Jenderal Gatot Nurmantyo memaparkan ancaman besar yang dihadapi Indonesia, mulai dari segi ekonomi, pertahanan negara hingga potensi penjajahan melalui media sosial. Ini merunut dari beberapa data faktual yang dirangkum.

Besarnya potensi Indonesia membuat negara lain cemburu. NKRI kaya dengan alam dan hasil bumi yang begitu menggiurkan buat bangsa lain. Jika tidak waspada, Indonesia akan terancam, bahkan masyarakatnya bukan tidak mungkin digusur secara perlahan.

"Negara pecah karena konspirasi, ada tujuh cara, pertama dengan menghancurkan ekonomi, film, fashion, ketahanan pangan, fantasi, narkoba dan miras serta dengan membuat pertentangan. Lalu mengapa Indonesia bisa bertahan? Karena kita punya pancasila," kata dia, dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.

Pentingnya menanamkan ideologi Pancasila, kata sang jenderal, mampu membuat Indonesia bertahan dari berbagai persoalan. Ia tidak menampik, dengan kekayaan energi yang dimiliki Indonesia membuat banyak negara berniat menghancurkannya.

"Konflik di dunia, 70 persen dilatar belakangi energi. Indonesia memiliki energi ini. Kita tahu sejumlah negara yang kaya dengan itu sudah mulai terjadi peperangan, dan lambat laun akan bergeser ke negara kita. Ini yang disebut kompetisi global yang harus dikhawatirkan, diantaranya krisis energi, pangan dan air," imbuh panglima.

Penting baginya memaparkan ini kepada generasi muda, yang merupakan tumpuan utama Indonesia selanjutnya. Generasi muda harus memahami ancaman dan menyadari jati diri sebagai modal mewujudkan Indonesia menjadi bangsa pemenang, dan bisa menepis berbagai potensi ancaman pihak asing.

"Saya bilang, kalau cita-citanya mau jadi pilot, dokter, pekerja kapal atau apa, ya nggak usah sekolah. Tanamkan dalam diri cita-cita yang tinggi. Mulai sekarang ubah cita-citanya, oh saya bukan ingin jadi dokter namun pemilik rumah sakit, saya mau memiliki pabrik pesawat, bukan pilot," tegasnya.

"Bagaimana mewujudkannya, pertama berdoa, lalu yakin dan optimis agar mimpi menjadi kenyataan. Ketiga fokus, selanjutnya perbanyak network, jadikan semua orang teman, karena network penting, dan jangan lupa belajar terus," ungkapnya menggelegar.

Kuliah umum Jenderal Gatot Nurmantyo ini, juga dihadiri KSAD Jenderal Mulyono, Pangdam I/BB Mayjen Cucu Soemantri, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Danrem 031/Wirabima Brigjen Abdul Karim, Rektor UIN Suska Riau Munzir Hitami, dan Koordinator Presidium KAHMI Riau Yulisman. ***

Editor:
Fanny R Sanusi

wwwwww