Home > Berita > Riau

Bencana Longsor Masih Intai Perbatasan Riau-Sumbar

Bencana Longsor Masih Intai Perbatasan Riau-Sumbar

TNI mengevakuasi korban longsor di perbatasan Riau-Sumbar. (foto: netralnews.com)

Rabu, 08 Maret 2017 20:38 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Berdasarkan hasil Rapat Evaluasi Harian Penanganan Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor di Kabupaten Limapuluh Kota per tanggal 8 Maret 2017 pukul 19.00 WIB dilaporkan terdapat longsoran-longsoran kecil baru di sekitar longsoran awal, sehingga masih rawan apabila turun hujan. Demikian disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (8/3/2017), dilansir potretnews.com dari netralnews.com.

Prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kabupaten Limapuluh Kota mulai Rabu (8/3/2017) sampai satu minggu ke depan, berawan serta hujan besar yang mulai bergeser ke wilayah Timur Sumatera, tetapi hujan lokal akan masih terjadi.

Selain itu, pada tahap evakuasi kembali ditemukan satu orang meninggal di lokasi pencarian longsor sebelumnya di Nagari Koto Alam Kecamatan Pangkalan Koto Baru sehingga total yang meninggal menjadi tujuh orang (lima orang karena longsor, satu orang hanyut karena banjir, dan satu bayi meninggal akibat mati listrik ketika proses persalinan).

Pihak pekerjaan umum yang terdiri dari dinas kabuoaten, provovinsi dan balai jalan terus melakukan pembersihan material longsor sehingga secara umum jalan Payakumbuh - Pangkalan sudah bisa dilewati. Selain itu, Jalan nasional Sumbar - Riau yang putus di Km 187 sudah dapat dilalui kendaraan berat.

Dilaporkan Sutopo, kondisi banjir kini telah kering di wilayah kecamatan terdampak dan aktivitas perekonomian warga mulai kondusif, ditandai dengan banyaknya warung yang buka.

PLN juga masih terus bekerja mengganti tiang listrik yang roboh sehingga beberapa wilayah sudah mulai normal kembali aliran listriknya. Sedangjan Pos distribusi logistik di kecamatan Pangkalan Koto Baru masih beroperasi mendistribusikan bantuan ke wilayah terdampak terdekat.

Sekolah Dasar 04 Pangkalan juga telah dibersihkan dan siap dipakai untuk aktifitas pendidikan. Aktifitas sosial dan ekonomi masyarakat telah mulai normal kembali.

BNPB telah mengerahkan dua helikopter untuk mengirimkan bantuan logistik ke Kecamatan Kapur IX (Nagari Galugua dan Kotolamo) karena akses darat masih sulit dilakukan. Sedangkan logistik dan peralatan dipusatkan di Gelanggang Olah Raga (GOR) Singaharau sehingga memudahkan pengadministrasian.

Sinyal seluler di Kecamatan Pangkalan juga sudah aktif kembali, PDAM sudah lancar dan pendataan untuk cash for work masih proses oleh pihak pemerintah daerah. Dukungan tambahan 3.000 selimut dari BNPB malam tadi pukul 01.00 WIB tiba di Payakumbuh sebanyak 2.600 buah sisanya 800 buah dikirim pagi hari ini dari Jakarta.

Dana siap pakai sebesar Rp 500 juta bantuan dari BNPB sudah masuk ke rekening BPBD per tanggal 7 Maret 2016. Partisipasi publik luar Kabuoaten Limapuluhkota baik ditandai dengan tibanya dukungan dari Pemkab Solok Selatan ( 2 mobil tanki, 1 mobil damkar, 2 mobil rescue, dan 24 personil) dan Save the Children tanggal 7 Maret 2017.

Surat Keterangan (SK) Perpanjangan Tanggap Darurat saat ini tengah dalam proses finalisasi. Sutopo juga menyampaikan, fokus rencana penanganan tanggap darurat yang dilakukan pada Rabu (8/3/2017) adalah pencarian korban longsor, distribusi bantuan baik melalui darat maupun udara, distribusi air bersih (termasuk perbaikan pipa PDAM), pelayanan kesehatan pasca banjir serta pembersihan lingkungan terutama fasilitas publik yang belum tersentuh (sekolah). ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Riau, Umum, Peristiwa
wwwwww