Home > Berita > Rohil

Dalam Sepekan, Polisi-TNI di Riau Amankan 26 Warga Bangladesh yang Akan ke Malaysia secara Ilegal

Dalam Sepekan, Polisi-TNI di Riau Amankan 26 Warga Bangladesh yang Akan ke Malaysia secara Ilegal

Ilustrasi.

Senin, 06 Maret 2017 11:28 WIB
DUMAI, POTRETNEWS.com - Dalam sepekan, 23 warga negara asal Bangladesh hanya memiliki paspor diamankan aparat kepolisian dan TNI. Mereka melintasi Riau untuk pergi ke negara tetangga Malaysia secara ilegal. Sembilan WN Bangladesh diamankan aparat TNI AL di Perairan Rupat Kabupaten Bengkalis, Riau. Sedangkan 14 WN Bangladesh juga diamankan Polres Rokan Hilir (Rohil) karena juga tak dilengkapi dokumen.

Kepala Divisi Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia perwakilan Riau, Sutrisno mengatakan, saat ini para imigran gelap asal Bangladesh itu sudah diserahkan ke pihak imigrasi untuk ditindaklanjuti.

"Mereka sedang kita data dan diamankan di kantor Imigrasi, dokumennya tidak lengkap karena hanya memiliki paspor, sedangkan tujuannya bukan ke Indonesia," kata Sutrisno, Minggu (5/3/2017), dilansip potretnews.com dari merdeka.com.

Untuk 9 WN Bangladesh itu diamankan anggota TNI dari Pangkalan Angkatan Laut kota Dumai pada Jumat (3/3) kemarin di Pantai Pulau Payung, Rupat. WN Bangladesh tersebut sebelumnya berangkat dari Jakarta menuju Pekanbaru via udara. Setelah di Pekanbaru mereka berangkat ke Dumai selanjutnya ke Rupat Bengkalis.

"Kepada petugas TNI, mereka mengaku akan menyeberang ke Malaysia. Tapi dokumen mereka tidak lengkap, tidak memiliki visa. Ada pembatasan warga asing masuk ke Malaysia, makanya mereka mau masuk ke Malaysia secara ilegal," pungkasnya.

Sedangkan, 14 orang imigran asal Bangladesh ditemukan Polres Rokan Hilir. Mereka masuk ke kawasan Rohil tanpa pemeriksaan keimigrasian. Setelah diamankan, para Imigran gelap itu langsung dibawa ke Kantor Imigrasi Kelas II Pekanbaru.

Kapolres Rokan Hilir AKBP Hendri Posma Lubis, mengatakan, imigran itu diamankan di Rumah Makan Sudi Mampir, Jalan Lintas Riau-Sumatera Utara, Kepulauan Bangko Permata, Kecamatan Bangko, Selasa (28/2) sekitar pukul 17.00 WIB.

WNA pencari suaka itu bebas visa namun masuk tidak melalui tempat pemeriksaan keimigrasian Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara. Mereka datang ke Rokan Hilir dengan merental dua minibus yang tidak diketahui nomor polisinya.

"Keterangan sejumlah warga Bangladesh itu, mereka akan menuju Malaysia, melalui Dumai. Setiba di depan Rumah Makan Sudi Mampir, mereka diturunkan sopir minibus," ujar Posma.

Usai ditemukan petugas, para Imigran gelap itu langsung diamankan ke Mapolsek Bangko Pusako. Menurut pengakuan orang asing tersebut, sopir minibus mengambil kartu seluler mereka beserta uang tunai sejumlah $500 US perorangnya.

Selanjutnya, kepolisian menghubungi pihak keimigrasian Rokan Hilir. Seluruh warga Bangladesh itu diserahkan kepada pihak Keimigrasian Pekanbaru di bawah naungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia itu.

Berikut identitas 14 warga Bangladesh:
1. Mohammad Bilal kelahiran 1 Februari 1985, nomor paspor BK0803859
2. Mohammad Mukul lahir 17 Oktober 1977, nomor paspor BK0981609
3. Abbas, lahir 4 Mei 1995, nomor paspor BL0153856
4. Mohammad Rabbi, lahir 27 November 1997 nomor paspor BM0958973
5. Mohammed Monir, lahir 6 Maret 1997 nomor paspor BK0803859
6. KM Mahamud, lahir 31 Desember 1999,nomor paspor BN0025955
7. Tazul, 3 Mei 1987, nomor paspor BM0994214
8. MD Nur 23 Maret 1974, nomor paspor BM0370226
9. Mohammad Parves lahir 1 Januari 1988 nomor paspor BL0524685
10. MD Mominur lahir 16 Mei 1990 nomor paspor BK0330918
11. MD lahir 11 Juli 1989 nomor paspor BK0925141
12. MD Ali lahir 5 Maret 1977 nomor paspor BA0101631
13. Julifar lahir 2 maret 193, nomor paspor BH0349251
14. MD Rafikul Islam lahir 20 Juli 1980 nomor paspor BN0160710. ***

Editor:
Akham Sophian

wwwwww