Dititip di Panti Asuhan Tunas Bangsa Pekanbaru, Balita 18 Bulan Tinggal Nama Diduga Jadi Korban Penganiayaan

PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Dwiyatmoko sontak terkejut setelah pihak Panti Asuhan Tunas Bangsa, jalan lintas Timur Km 13, Kecamatan Tenayanraya, Pekanbaru, Riau datang ke rumahnya membawa kabar duka. Dilansir potretnews.com dari GoRiau.com, kabar duka menimpa pria berusia 36 tahun itu, ketika keponakan laki-lakinya berusia 18 bulan yang selama ini berada di Panti Asuhan Tunas Bangsa itu dikabarkan meninggal dunia di RSUD Arifin Achmad, Senin (16/1/2017).

Namun, setelah Dwiyatmoko datang ke rumah sakit, dia merasa ada kejanggalan dari keponakannya itu, dan diduga meninggal secara tak wajar, karena terdapat beberapa luka akibat penganiayaan.

Curiga dengan kondisi keponakannya, Dwiyatmoko meminta penjelasan dari pihak rumah sakit. Tapi, pihak rumah sakit menyarankan untuk melaporkan dugaan penganiayaan itu ke polisi.

Mengikuti saran pihak rumah sakit, dia kemudian melaporkan kasus dugaan penganiayaan yang dialami keponakannya itu ke Polresta Pekanbaru, berharap penyebab kematian keponankannya dapat terungkap.

Kasubbag Humas Polresta Pekanbaru Ipda Rachmad Wibowo, saat dikonfirmasi, Kamis (26/1/2017) membenarkan adanya laporan terkait kasus dugaan penganiayaan yang menyebabkan meninggal dunia tersebut.

"Kita sudah terima laporan korban dan juga sudah dimintai keterangannya. Sementara ini, kasusnya masih dalam penyelidikan," kata kasubbag.

Terkait dugaan kematian balita laki-laki itu karena dugaan penganiayaan, Kasubag mengaku belum bisa memastikan hal tersebut. "Belum tau pasti, tapi pengakuan pihak panti asuhan, korban mengalami demam tinggi," sebut Ipda Rachmad Wibowo.

"Kasus ini akan kita usut, beberapa orang saksi nantinya akan kita panggil untuk diperiksa. Termasuk pihak panti asuhan, jika ditemukan adanya pidana, segera kita proses hukum," ujarnya. ***

Editor:
Farid Mansyur