Home > Berita > Inhil

Dosen STAI Auliaurrasyidin Tembilahan Ditemukan Tewas Tertindih Meja

Dosen STAI Auliaurrasyidin Tembilahan Ditemukan Tewas Tertindih Meja

Posisi korban ketika pertama kali ditemukan.

Rabu, 28 Desember 2016 10:28 WIB
TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com - Seorang dosen di STAI Auliaurrasyidin Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau bernama Basir ditemukan sudah tidak bernyawa di rumahnya yang terletak di Gang Samarinda 3, Jalan Sapta Marga, Tembilahan Hulu, Selasa (27/12/2016). Pria 36 tahun itu ditemukan dalam posisi tertelungkup dan tertindih sebuah meja. Dosen yang berasal dari Desa Benteng Utara, Kecamatan Sungai Batang, ditemukan sekira pukul 10.00 WIB. Personel Polsek Tembilahan Hulu mendapat Informasi dari masyarakat menyebut, bahwa rumah korban sudah dua hari dalam keadaan terkunci dan setelah diintip dari jendela samping, terlihat kaki korban yang tidak bergerak lagi.

Berdasarkan informasi tersebut, Kapolsek Tembilahan Hulu, memerintahkan Personel Polsek Tembilahan Hulu untuk mendatangi TKP dan ketika sampai di TKP, petugas menemukan pintu rumah korban dalam keadaan terkunci.

Kemudian personel Polsek Tembilahan Hulu bersama dengan Ketua RT dan masyarakat mendobrak pintu rumah korban dan setelah masuk ke rumah, korban ditemukan sudah meninggal dunia dalam posisi telungkup di bawah meja memakai celana kain berwarna hitam tanpa baju dengan tangan memegang kabel listrik.

Atas penemuan mayat tersebut, setelah pihak Polsek Tembilahan Hulu berkoordinasi dengan Polres Inhil dilakukan olah TKP terhadap mayat itu dan selanjutnya mayat dievakuasi menggunakan mobil ambulans menuju RSUD Puri Husada Tembilahan untuk dilakukan visum et revertum.

Setelah dilakukan pemeriksaan yang dilakukan oleh Dokter RSUD Puri Husada Tembilahan, tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan terhadap korban. Korban diduga meninggal akibat tersengat aliran listrik.

Paur Humas Polres Inhil Ipda Heriman Putra mengatakan bahwa pihak Polsek Tembilahan Hulu telah menyerahkan jenazah korban kepada pihak keluarga yang diterima oleh adik kandung korban.

''Pihak keluarga menyatakan bahwa mereka menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan kemudian membuat pernyataan bahwa keluarga tidak bersedia jenazah korban untuk diautopsi,'' ujar Heriman Putra. ***

Editor:
Hanafi Adrian

Kategori : Inhil, Umum, Peristiwa
wwwwww