Pengunjung Asal Riau Banjiri Taman Margasatwa Budaya dan Kinantan Bukittinggi

BUKITTINGGI, POTRETNEWS.com - Pengunjung Taman Margasatwa Budaya dan Kinantan (TMSBK) Bukittinggi, membludak pengunjung disaat liburan kini, bisa dikatakan meningkat signifikan. Meningkatnya pengunjung terjadi sejak liburan sekolah dan juga Peringatan Natal di mulai kemarin, hingga Senin (26/12/2016), Pada hari Minggu kemarin, diperkirakan total pengunjung TMSBK sebanyak 12.000 orang.

Kepala Bidang TMSBK Ikbal menyebutkan, pengunjung TMSBK selama liburan Natal tahun 2016 ini sangat meningkat, diperkirakan puncak keramaian terjadi pada hari Minggu (25/12/2016) kemarin. Namun, hari ini Senin (26/12/2016) tidak jauh berbeda dari hari kemarin, pengunjung yang datang masih terlihat hampir sama padatnya dari hari Minggu.

Menurut dia, pengunjung saat liburan ini meleset dari perkiraannya, target hanya sekitar 20 sampai 30 persen. Tapi, sejak kemarin mencapai 40 persen lebih pengunjung yang datang. ”Penambahan pengunjung ini sangat mempengaruhi terhadap PAD kita, dan itu telah melebihi dari bulan November kemarin,” sebut Ikbal seperti dikutip potretnews.com dari minangkabaunews.com.

Ikbal membeberkan, total pengunjung yang datang paling banyak dari daerah Riau, kemudian dari Painan, Dharmasraya, bahkan ada juga dari Provinsi Jambi. Sementara itu, pengunjung yang berasal dari pulau Jawa, hanyalah pengunjung yang sedang menikmati liburan di kampung (pulang kampung), termasuk juga pengunjung dari Medan.

Ikbal berharap, hingga akhir tahun nanti, pengunjung TMSBK ini terus ramai, sehingga pemasukan terhadap daerah lebih dari yang diharapkan. ”Apalagi kalau jadi adanya barter binatang, itu akan lebih ramai lagi untuk liburan berikutnya. Namun, untuk saat ini kita sangat senanglah karena pengunjung TMSBK saat ini, Alhamdulillah ramai,” imbuh Ikbal.

Sementara itu, harimau sumatera yang ada di TMSBK, dengan pasangan Sean dan Banca kembali dianugrahi 3 ekor anak. Tiga ekor anak harimau itu lahir pada tanggal 14 November kemarin, kondisi anak Sean dan Banca hingga saat ini masih sehat dan stabil.

Ikbal mengatakan, perawatan selama kelahiran hingga saat ini dilakukan secara alami, dengan kata lain, 3 ekor anak harimau itu langsung mendapat sentuhan dari induknya. Hanya saja saat pemberian obat kutu, untuk perawatannya baru dilakukan dengan sentuhan tangan manusia.

“Perawatannya hingga saat ini, kita ransang dengan susu buatan selain dari induknya, serta pemberian vitamin secara berkala. Sedangkan untuk perkembangannya lebih kita fokuskan secara alami bersama induknya,” ucapnya.

Dia menambahkan, selama dua tahun ini, harimau sumatera sudah dua kali yang melahirkan di TMSBK. ”Kita berharap agar kondisi anak harimau tersebut tetap bagus selama masa pertumbuhannya. Maka dari itu, kita lebih percaya kepada sentuhan langsung dari induknya, dan kita akan selalu memperhatikan kondisi dari anak harimau tersebut,” ujar Ikbal. ***

Editor:
Fanny R Sanusi